Umat Islam diminta tak percaya soal ramalan
"Kalau kita cuma membaca, ini tahun macan, ayam, membaca, ya tidak apa-apa sebagai hiburan," ujar Amidhan.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan mengatakan, umat Islam tidak boleh mempercayai kepada ramalan-ramalan, dalam hal ini percaya terhadap ramalan Shio maupun ramalan lainnya. Menurutnya dalam Islam mempercayai hal tersebut sudah bisa mengarah kepada sikap dan perbuatan.
"Kita tidak harus dan percaya yang diramalkan seseorang jika mengganggu ke dalam sikap hidup kita apalagi sampai membuat kita berpikir negatif dalam menjalankan hidup. Dalam Alquran, tidak boleh berputus asa kepada rahmat yang diberikan Allah," kata Hamidan saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (3/1).
Namun, lanjutnya, kalau sekadar membaca tentang astronomi China tersebut, dia tidak mempermasalahkan. Namun jika sebuah ramalan itu mempengaruhi akidah, itu yang dilarang di dalam Islam.
"Kalau kita cuma membaca, ini tahun macan, ayam, membaca, ya tidak apa-apa sebagai hiburan. Tapi kalau sampai mempengaruhi akidah seseorang, itu yang tidak boleh," ujarnya.
Mengenai ramalan-ramalan yang marak, hamidan mengingatkan dianjurkan berpikir positif dan bersikap optimis dengan anugerah dari Allah SWT.
"Kita tidak boleh ikut mempercayai yang semacam itu. Kita itu dianjurkan berpikir dan bersikap optimis anugerah dari Allah SWT. Di dalam Al Qur'an kita dilarang berputus asa dari nasib yang baik."
Hamidan menambahkan, ada banyak cara agar doa seorang umat diijabah Allah. Ada tempat dan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa.
"Dalam Islam ada tempat dan waktu tempat berdoa mustajabah. Di tanah suci, beberapa tempat berdoa dikabulkan. Di luar tanah suci, di negara mana pun pada waktu tertentu pada salat fardu, atau pada waktu salat malam, insya Allah doa kita diterima," ujarnya.