Umat lintas Agama di Purwakarta gelar doa & galang dana untuk Aceh
Acara yang digagas oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini pun turut dihadiri oleh unsur Forkominda Kabupaten Purwakarta, Majelis Ulama Kabupaten Purwakarta dan Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Kabupaten Purwakarta.
Gempa berkekuatan 6,5 skala richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam membuat wilayah itu mengalami rusak parah hingga menelan korban jiwa.
Melihat kondisi ini, ratusan umat lintas agama beserta seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggelar doa bersama sekaligus penggalangan bantuan untuk korban bencana tersebut di Bale Paseban Pendopo Kabupaten Purwakarta, Jumat (9/12).
Acara yang digagas oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini pun turut dihadiri oleh unsur Forkominda Kabupaten Purwakarta, Majelis Ulama Kabupaten Purwakarta dan Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Kabupaten Purwakarta.
"Ini bagian dari empati kami terhadap masyarakat Aceh, bukan hanya dari satu agama saja. Kami disini lintas agama, semuanya bersatu atas nama solidaritas kemanusiaan, memanjatkan do’a sesuai dengan keyakinan agama masing-masing," kata Dedi dalam sambutannya.
Solidaritas kemanusiaan yang dimaksud oleh Bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut adalah ajaran universal yang diajarkan oleh seluruh agama.
"Islam yang diajarkan oleh Rasulullah itulah ajaran kemanusiaan, membangun empati, hormat menghormati agar hubungan kita sebagai sesama manusia tetap terjaga," katanya.
Penggalangan dana untuk korban bencana gempa Aceh pun diserukan oleh pria yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda tersebut dalam sambutannya. Seruan Dedi itu pun mendapatkan respon positif mulai dari pegawai esselon II hingga pegawai
"Arahan Pak Bupati tadi, bantuannya didistribusikan langsung ke Aceh, dibelikan kebutuhan-kebutuhan mendesak korban bencana di sana. Hari ini juga mulai kami galang bantuan itu mulai dari pegawai, pelajar sampai masyarakat,” kata Hendra Fadly Suparman, salah seorang pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta.
Salah satu tokoh Agama Budha Purwakarta, Banthe Yutiko juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta ini. Ia berujar, perkara kemanusiaan tidak harus dilihat dari latar belakang agama dan golongan. Saat satu elemen bangsa mengalami kesulitan, maka sudah menjadi kewajiban elemen bangsa yang lain untuk membantu.
"Kita disini berdoa, menggalang dana untuk korban bencana Aceh. Saya kira ini bagus, seluruh elemen bangsa bersatu di Purwakarta untuk membantu korban bencana Aceh," jelasnya.