Underpass ditutup warga, wali kota Solo salahkan Bupati Sukoharjo
Rudy mengajak Wardoyo agar persoalan underpass dicarikan penyelesaian bersama, karena demi kepentingan bersama.
Penutupan underpass di Jalan Slamet Riyadi, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo menimbulkan kemacetan lalu lintas parah di jalanan Kota Solo. Kondisi tersebut membuat Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) berang.
Kekesalan tersebut diungkapkan Rudy dengan memberi sindiran kepada Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, terkait terjadinya banjir dan rusaknya underpass. Rudy mengingatkan agar Bupati tak lagi bersikap egois dalam memimpin pemerintahan.
"Berkaca pada peristiwa banjir underpass, diperlukan kerja sama antar daerah. Dan, bukan sebaliknya bersikukuh pada ego wilayah," ujar Rudy kepada wartawan, Selasa (28/4).
"Penutupan underpass di Makamhaji, Solo yang terkena imbasnya. Mohon maaf, ini mengingatkan kepada pak Bupati Sukoharjo, bahwa ego itu tak perlu ditaruh di depan," sindirnya.
Rudy mengajak Wardoyo agar persoalan underpass dicarikan penyelesaian bersama, karena semua juga demi kepentingan bersama.
Terpisah, Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPP) untuk mengusut proyek underpass. Hal ini karena proyek yang menghabiskan anggaran dana sebesar Rp 27 miliar itu sarat masalah.
"Kami prihatin dengan adanya pembangunan underpass. Bukannya memberikan solusi terbaik bagi warga, justru sebaliknya," ucap juru bicara (Jubir) FPMM, Cucu Suryanto.
Cucu yakin, hanya KPK yang mampu menyelesaikan proyek yang penuh kejanggalan itu. Menurut Cucu, underpass yang sedianya dibangun untuk mengurai kemacetan di perlintasan kereta api (KA) Makamhaji, justru menimbulkan kematian ekonomi warga sekitar. Tidak hanya itu, lanjut Cucu, dampak pembangunan underpass juga membuat resapan sumur warga kering.
"Sejak underpass beroperasi banyak warga yang berjualan di sekitar tutup. Belum lagi kalau hujan turun, pasti tergenang akibatnya banyak pengguna jalan yang putar arah masuk kampung. Sehingga banyak jalan kampung yang rusak," pungkas Cucu.