Unggul Quick Count Pilkada Makassar, Ipar Erwin Aksa Kenang Pernah Dikalahkan Kotak Kosong
Versi PPI, pasangan Munafri-Aliyah mengungguli tigas rivalnya dengan perolehan suara 55,4 persen.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 01, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham meraih suara terbanyak di Pilkada Makassar berdasarkan hasil Quick Count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei. Atas capaiannya itu, Munafri Arifuddin sempat mengenang pengalamannya dua kali kalah di Pilkada Makassar, termasuk saat melawan kotak kosong.
Ipar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa ini mengatakan hasil Quick Count menunjukkan perjuangan relawan di lapangan untuk memenangkan Pilkada Makassar. Ia menyebut kerja relawan memiliki pola jelas sehingga meraih suara terbanyak versi Quick Count.
- Pilkada Makassar 2024: Quick Count Tunjukkan Keunggulan Telak dengan 55 Persen Suara
- Quick Count Litbang Kompas Pilkada Lampung 67,47 Persen Suara: Arinal 17,38 Persen, Rahmat 82,62 Persen
- Kalah Pilpres 2024 versi Quick Count, Ganjar: Kamu Percaya Suara Saya Segitu?
- Quick Count KedaiKOPI 70 Persen Suara Masuk: Anies: 23,29 Persen, Prabowo 59,15 persen, Ganjar 17,57 Persen
"Hari ini kita telah memberikan sebuab bukti nyata yang sangat jelas bahwa disetiap perjuangan, kesabaran serta ketelatenan akan membuahkan hasil yang sangat positif. Para tim dan seluruh relawan telah berjuang bahu membawa untuk mewujudkan satu keinginan bahwa tahun 2024 ini Makassar punya Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang baru," ujarnya di posko induk pemenangan MULIA Jalan AP Pettarani Makassar, Rabu malam (27/11).
Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin mengungkapkan pengalamannya pernah merasakan dua kali kekalahan di Pilkada Makassar. Bahkan, Appi pernah dikalahkan oleh kota kosong saat maju berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi.
"Tiga kali saya mengikuti kontestasi ini, dua kali saya merasakan sebuah kegagalan. Tapi kegagalan itu bukanlah sesuatu yang membuat saya terpuruk dan berhenti untuk berfikir dan berbuat," tuturnya.
Ketua Golkar Makassar ini menegaskan kegagalannya di dua Pilkada Makassar lalu menjadi cambuk bagi dirinya untuk bangkit. Apalagi di Pilkada Makassar 2024, dirinya berpasangan dengan istri mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
"Alhamdulillah dengan kebersamaan, keikhlasan Bapak Ilham Arif Sirajuddin yang memberikan restu kepada istrinya, Ibu Aliyah Mustika Ilham untuk mendampingi saya. Alhamdulillah dengan perhitungan cepat yang dilaksanakan hari ini kami berada dalam posisi yang sangat baik," kata dia.
Appi mengatakan berdasarkan hasil quic Count, perolehan suara mencapai 55 persen. Ia yakin perolehan suara tersebut tidak akan jauh bergeser saat Real Count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Artinya, separuh warga Makassar menginginkan kami," ucapnya.
Sementara Direktur PPI, Ras MD mengatakan berdasarkan data masuk Quick Count, Kota Makassar akan memiliki Wali Kota dan Wakil Wali Kota baru. Ras MD menyebut paslon nomor urut 01 Munafri-Aliyah mengungguli tigas rivalnya dengan perolehan suara 55,4 persen.
"Disusul pasangan nomor urut 02 Andi Seto-Rezki Mulfiati (Sehati) dengan angka 27,76 persen. Kemudian pasangan nomor urut 03 Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (Inimi) dengan angka 13,62 persen dan paling akhir pasangan nomor urut 04 Amri Arsyid-Rahman Bando (Aman) yang hanya memperoleh angka 3,23 persen," ujarnya.
Ras MD memaparkan proses hitung cepat dilakukan setelah mengambil hasil perhitungan suara di 225 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar. Dengan menerapkan metode multistage random sampling, Ras MD menyebut margin of error pada angka 1 persen.
"Tingkat kepercayaan yang mencapai 99 persen. Kami meyakini bahwa hasil ini tidak akan jauh berbeda dengan hasil real count nantinya," tuturnya.
Meski mengunggulkan Munafri-Aliyah, Ras MD menyebut hasil hitung cepat bukan merupakan keputusan final hasil Pilkada Makassar. Ia menegaskan hasil final Pilkada Makassar ada di KPU.
"Penting untuk diingat bahwa hasil quick count bukanlah hasil resmi pemilu. Tetapi Quick Count dapat memberikan gambaran awal kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk menilai dinamika politik," ucapnya.