Ungkap kasus penyiraman Novel, Abraham Samad desak pembentukan TGPF
Dalam pengungkapan kasus Novel, dia enggan berkomentar terkait kinerja pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. Saat ini, Samad mengatakan, yang bisa dilakukan membantu pihak kepolisian adalah dengan membuat tim gabungan pencari fakta.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mendorong pimpinan lembaga antirasuah untuk segera mengusulkan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tujuannya untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras penyidik KPK Novel Baswedan.
Samad mengatakan, tim pencari fakta ini sangat dibutuhkan karena mereka yang bisa membantu pihak kepolisian untuk bisa mengungkap kasus Novel. Nantinya tim ini bisa bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam menyelesaikan kasus Novel ini.
"Tim pencari fakta itu bisa mencari support data yang tidak dimiliki kepolisian, begitu juga sebaliknya. Jadi mereka bisa melakukan kolaborasi dalam hal investigasi, karena menurut saya, semakin banyak yang terlibat, semakin memungkinkan sebuah kasus itu terungkap dengan jelas," katanya di Kampus UIN Jakarta, Rabu (1/11).
Usai melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK, dia mengusulkan kepada mereka untuk menghadap kepada Presiden Joko Widodo untuk pembentukan tim pencari fakta kasus Novel.
"Nanti rumusan siapa-siapa orang yang terlibat saya pikir di situlah ada kesepakatan antara presiden dan para pimpinan KPK untuk merumuskan kerjanya apa? Siapa-siapa saja orang yang terlibat," katanya.
Desakan untuk pembentukan tim pencari fakta guna menghentikan bola panas yang terus bergulir di media massa terkait siapa pelaku penyiraman kasus Novel.
"Karena kalau ini dibiarkan dan tidak ditemukan pelakunya pemberitaan terus menjadi semakin berkembang. Kalau pimpinan KPK mengambil suatu putusan bersama presiden membentuk tim pencari fakta justru itu saya pikir akan meredam berita-berita yang simpang-siur terhadap pengungkapan kasus novel," ungkap Samad.
Dalam pengungkapan kasus Novel, dia enggan berkomentar terkait kinerja pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. Saat ini, Samad mengatakan, yang bisa dilakukan membantu pihak kepolisian adalah dengan membuat tim gabungan pencari fakta.
"Tapi masih kurang maksimal, makanya saya enggak tahu apakah kurang personel atau apa yang menurut saya terpenting ada sesuatu tugas yang dirasakan tidak maksimal maka perlu dibantu, bagaimana bentuk bantuan kita yaitu dengan tim, karena kepolisian perlu dibantu, belum maksimal melakukan investigasi terhadap kasus Novel," pungkasnya.
Baca juga:
Kasus Novel dinilai jadi pintu masuk gerakan anti korupsi
Tabir gelap kasus Novel Baswedan
Abraham Samad sebut banyak kasus penyerangan pegawai KPK tak terungkap
Taufik Kurniawan tak masalah pembentukan TGPF kasus penyiraman Novel
Kabareskrim akui sulit ungkap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan
-
Apa saja kasus besar yang diungkap Abraham Samad saat jadi Ketua KPK? Di antaranya Wisma Atlet, kasus Hambalang, gratifikasi impor daging sapi, gratifikasi SKK Migas dan kasus pengaturan Pilkada Kabupaten Lebak.
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa Syair Lampung Karam ditulis? Diduga Muhammad Saleh sendiri merupakan seorang penulis yang juga penyintas dalam bencana besar itu.
-
Bagaimana K.H. Abbas Abdul Jamil melawan penjajahan? Salah satu yang menjadi modalnya dalam melawan penjajah adalah menghidupkan kembali Tarekat Tijaniyah yang didirikan oleh ulama Aljazair, Syekh Abul Abbas Ahmad At-Tijani (1737-1815).Dalam gerakan ini, Kiai Abbas menyebarkan semangat mengedepankan syariat sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW dalam melawan tirani. Ada semangat kerasulan yang dibawa dalam gerakan ini, agar penjajahan yang memperbudak dan menyengsarakan rakyat dihapuskan.