Unhas Kirim 1 Ton Bakso Buat Korban Banjir Masamba Luwu Utara
"Kita merasa terpanggil sebagai wujud rasa kemanusiaan. Pada beberapa aksi kemanusiaan sebelumnya seperti bencana tsunami Poso, kita juga ambil bagian. Unhas sebagai humaniversity mengupayakan selalu hadir membantu masyarakat yang membutuhkan," kata Sri, Sabtu (18/7).
Banjir bandang yang terjadi di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan membuat keprihatinan berbagai pihak. Sedikitnya, 24 orang tewas dan 14 ribu jiwa mengungsi akibat bencana alam tersebut.
Universitas Hasanuddin (Unhas) ikut mengirimkan bantuan kepada para korban. Sebanyak 1 ton bakso disiapkan untuk segera dikirim ke korban banjir tersebut.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Bagaimana cara mencegah banjir bandang? Untuk mengurangi risiko banjir bandang, langkah-langkah dapat diambil seperti membangun tanggul atau bendungan untuk menahan air, membuat daerah resapan air agar tanah dapat menyerap air dengan baik, dan juga membuat saluran air yang baik untuk mengalirkan air dengan lancar dan mencegah banjir.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Unit usaha pengelolaan bakso Maiwa Breeding Center (MBC) Fakuktas Peternakan Unhas, memproduksi 1 ton bakso melibatkan kurang lebih 30 orang dengan anggaran Rp50 juta.
Panitia penyiapan donasi bakso ini, Dr Sri Purwanti mengatakan, penyaluran 1 ton bakso dimaksudkan untuk mempercepat proses pemulihan fisik dan raga para pengungsi yang membutuhkan asupan nutrisi protein yang cukup dan higienis.
"Kita merasa terpanggil sebagai wujud rasa kemanusiaan. Pada beberapa aksi kemanusiaan sebelumnya seperti bencana tsunami Poso, kita juga ambil bagian. Unhas sebagai humaniversity mengupayakan selalu hadir membantu masyarakat yang membutuhkan," kata Sri, Sabtu (18/7).
Produk inovasi bakso ini dipilih karena proses pengolahannya tidak membutuhkan waktu lama sebelum dikonsumsi. Selain itu, juga disuka oleh semua umur.
Asal bantuan dana untuk memproduksi bakso ini, kata Sri, dari donasi para dosen dan tenaga kependidikan lingkup Fakultas Peternakan, dharma wanita, alumni serta dosen di luar lingkup Fakultas Peternakan Unhas.
"Selain mendonasikan bakso, kegiatan kemanusiaan lainnya yang rencananya akan dilakukan adalah mendorong konsumsi makanan berprotein asal hewani seperti ayam, telur dan juga susu serta kegiatan lain yang mungkin masyarakat butuhkan," ujarnya seraya menambahkan, penyaluran bakso ini diagendakan, Minggu (19/7).
(mdk/rnd)