Universitas Muhammadiyah Jember Tertarik Jalin Kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi
Rektor UMJ, Dr Hanafi mengatakan, berbagai prestasi yang diraih Banyuwangi menggerakkan timnya untuk datang. Lewat kerjasama yang terjalin, dia berharap bisa mengembangkan keilmuan yang ada.
Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ) tertarik menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Lewat kerjasama tersebut, UMJ berharap bisa mendukung program pengabdian kepada masyarakat agar bisa memiliki peran manfaat kepada daerah sekitar kampus.
Rektor UMJ, Dr Hanafi mengatakan, berbagai prestasi yang diraih Banyuwangi menggerakkan timnya untuk datang. Lewat kerjasama yang terjalin, dia berharap bisa mengembangkan keilmuan yang ada.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Upaya tersebut juga dilakukan sesuai permintaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) agar perguruan tinggi bisa menjalin kerjasama dengan pemkab di sekitar kampus.
"Adanya kurikulum merdeka inimenuntut agar perguruan tinggi bisa bermanfaat untuk sekitarnya," kata Hanafi saat diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di pendopo kabupaten, Rabu (2/9).
Kedatangan rektor UMJ dan rombongannya ke Banyuwangi juga ingin mencari tahu program apa saja yang bisa dijalin dalam kerjasama. Tim UMJ ini terdiri atas 25 orang, antara lain Pembantu Rektor (PR) I, II, III, dan para dekan. Serta Direktur Pasca Sarjana, Kepala Lembaga Penelitian, dan Ketua Lembaga Internasional.
"Kami ingin menjajaki peluang apa saja yang bisa dikerjasamakan dengan Pemkab Banyuwangi. Harapan kami UMJ bisa bekerjasama dengan beberapa pihak, baik pemkab maupun masyarakat. Karena kami perlu mitra untuk mengembangkan diri, di samping kita ada program pengabdian masyarakat yang mensyaratkan kita harus turun langsung ke masyarakat," ujar Hanafi.
Sementara itu, Anas menyambut baik kunjungan tersebut. Ia mengatakan, Pemkab Banyuwangi selalu terbuka menerima kalangan akademisi. Menurutnya, kampus bisa menjadi lembaga yang penting untuk mendorong target program pemkab bisa lebih terinci dan tercapai.
"Selama ini kami mengembangkan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dan institusi-institusi lainnya, di antaranya dengan Universitas Indonesia (UI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)," katanya.
Anas kemudian mencontohkan bentuk kerjasama dengan perguruan tinggi dalam penelitian soal kemiskinan di Banyuwangi. Berkat kerjasama tersebut, Banyuwangi berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 20,4 persen menjadi 7,5 persen.
"Kita akan pelajari lebih lanjut, apa yang bisa kita kerjasamakan dengan UMJ. Intinya pemkab menerima dengan senang hati maksud baik dari UMJ," ujarnya.
(mdk/hrs)