UNS bebaskan UKT dua mahasiswa yang berprestasi di Asian Para Games
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memenuhi janjinya membebaskan dua mahasiswanya yang berprestasi di ajang Asian Para Games 2018 dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga lulus. Kedua mahasiswa tersebut Sri Sugiyanti dan Ni Made Arianti Putri.
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memenuhi janjinya membebaskan dua mahasiswanya yang berprestasi di ajang Asian Para Games 2018 dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga lulus. Kedua mahasiswa tersebut Sri Sugiyanti dan Ni Made Arianti Putri.
Sri Sugiyanti, atlet para cycling berhasil mendapatkan 3 medali perak dan 1 perunggu. Kemudian Ni Made Arianti Putri yang turun di cabang olahraga atletik mendapat 2 medali perak.
-
Siapa yang memberikan masukan dan motivasi kepada atlet NPC Indonesia selama Asian Para Games 2022 Hangzhou? Apresiasi juga disampaikan Angela kepada Menpora Dito Ariotedjo yang telah memberikan masukan, semangat, serta motivasi kepada seluruh atlet NPC Indonesia. Sehingga mereka mampu menembus batas dan sukses diajang pesta olahraga disabilitas tingkat Asia itu.
-
Mengapa Kemenpora memberikan dukungan penuh terhadap Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2022 Hangzhou? “Izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah mendukung Kontingen Indonesia hingga bisa mengukir prestasi yang sangat membanggakan ini,” ujar Cdm Angela. Apresiasi juga disampaikan Angela kepada Menpora Dito Ariotedjo yang telah memberikan masukan, semangat, serta motivasi kepada seluruh atlet NPC Indonesia.
-
Siapa yang berkontribusi dalam revitalisasi GBK pada Asian Games 2018? Vita mengatakan, pada ajang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya kembali berpatipasi dalam revitalisasi GBK melalui aplikasi produk ThruCrete yang mampu meresapkan air ke dalam tanah di sejumlah area di Kawasan GBK, seperti Taman Krida Loka, jalur pejalan kaki dan lintasan joging.
-
Bagaimana cara Menpora Dito Ariotedjo mendukung para atlet disabilitas? “Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,” kata Angela.
-
Apa yang dilakukan wanita Suku Dayak saat acara Pekan Gawai Dayak? Perempuan Suku Dayak berbalut busana adat itu salah satunya saat acara Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-37 Kalimantan Barat yang digelar di Rumah Radakng, Pontianak, Sabtu (20/5). Pekan Gawai Dayak akan digelar selama empat hari hingga Selasa, 23 Mei 2023.
-
Kenapa warga disabilitas di Jawa Barat mendukung Prabowo-Gibran? Dukungan ini disampaikan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/1).Dukungan kepada Prabowo-Gibran ini disebutkan sebagai balasan atas kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok disabilitas. Jokowi dinilai banyak membantu warga disabilitas, termasuk di Jabar.
Kedua mahasiswa berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Rektor UNS Prof Ravik Karsidi memberikan apresiasi yang luar biasa kepada keduanya. Sesuai dengan peraturan yang ada, dua mahasiswa UNS ini akan diberikan penghargaan dari berupa pembebasan UKT hingga lulus.
"Saya kagum dengan prestasi yang diraih oleh dua mahasiswa ini. Meskipun dalam keterbatasan, mereka tetap berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia dan UNS," ujar Ravik.
Namun, lanjut Ravik, karena Sri Sugiyanti merupakan mahasiswa Bidikmisi maka untuk penghargaan akan diberikan dalam bentuk lain. Asalkan bisa menunjang untuk kegiatan pembelajaran.
"Ketika saya tanya yang bersangkutan ingin melanjutkan S2 di UNS. Ya syaratnya harus lulus sarjana dulu dan bisa memungkinkan untuk S2 gratis di UNS. Kalau yang Ni Made Arianti Putri akan kita berikan penghargaan berupa pembebasan UKT hingga lulus," katanya.
Sri Sugiyanti mengaku senang dengan penghargaan yang disampaikan UNS tersebut. Dia berharap bisa melanjutkan studi S2 dan bisa menjadi dosen. Dengan perolehan tiga perak dan satu perunggu tersebut, Sri Sugiyanti memperoleh bonus dari pemerintah sebesar Rp 1,75 miliar.
Selain Sri Sugiyanti dan Ni Made Arianti Putri, ada satu lagi mahasiswa UNS yang ikut APG 2018 yaitu Nanda Mei Sholihah dari Prodi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS untuk cabang olahraga atletik.
"Nanda ini tidak mendapatkan medali karena mengalami cidera, jatuh saat latihan," kata Ravik.
Baca juga:
Atlet DKI peraih medali emas di Asian Games dan Para Games dapat bonus Rp 750 juta
KemenPAN masih tunggu formasi CPNS atlet berprestasi dunia dari Kemenpora
Tersandung UU ITE, presenter Augie Fantinus ogah didampingi pengacara
Sosok relawan disabilitas hadirkan inspirasi di Asian Para Games 2018
JK berterima kasih ke Polri dan TNI atas keamanan tiga event besar di Indonesia
5 Momen Haru nan Membanggakan Indonesia di Asian Para Games 2018