Update Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda: 437 Meninggal, 14.059 Luka & 16 Hilang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) kembali merilis jumlah korban akibat tsunami Selat Sunda. Berdasarkan catatan BNPB, hingga hari ini tercatat 437 korban meninggal dan 14.059 luka-luka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) kembali merilis jumlah korban akibat tsunami Selat Sunda. Berdasarkan catatan BNPB, hingga hari ini tercatat 437 korban meninggal dan 14.059 luka-luka.
"Serta 16 orang hilang, dan 33.721 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Senin (31/12/2018).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Menurut Sutopo, kerugian material akibat tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 menyebabkan 2.752 rumah rusak, 92 penginapan serta warung rusak, 510 perahu dan kapal rusak, 147 kendaraan roda dua dan empat rusak, satu dermaga hancur dan beberapa kerusakan fasilitas publik liannya.
"Korban dan kerusakan material ini berasal dari lima Kabupaten, yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus," kata dia.
Korban Terbanyak di Pandeglang
Sutopo mengatakan, jumlah korban bencana paling banyak terjadi di Pandeglang, Banten. Total 296 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara, ada satu lokasi yang awalnya terisolir yakni, Kecamatan Sumur kini sudah mulai dikakukan evakuasi korban.
"Untuk membantu proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban di Sumur maka dikerahkan 31 alat berat, berupa 9 unit eskavator, 1 unit greader, 4 unit loader, 3 unit tronton, dan 14 unit dump truck," kata dia.
Sedangkan untuk kebutuhan korban terdampak tsunami Selat Sunda di Sumur, Sutopo mengatakan masyarakat masih membutuhkan makanan, pakaian laik pakai, MCK, selimut, tikar, peralatan medis dan lainnya.
"Tiga helikopter dikerahkan untuk mengirim logistik dari udara," kata dia.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Dalami Kasus Pungli Korban Tsunami Banten, Polisi Periksa Dirut RSDP Serang
Selter Tsunami Pandeglang Terbengkalai Karena Dikorupsi
Trauma, Warga Pantai Carita Masih Mengungsi di Gunung Durung
Selamat Dari Tsunami Selat Sunda, Ari Terdampar di Pulau Panjang
Ini Ciri-Ciri Delapan Korban Tsunami Banten yang Belum Teridentifikasi