Update Pencarian Helikopter Rombongan Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat di Hutan
Melalui jalan kaki, dibutuhkan waktu tak sebentar untuk mencapai titik jatuhnya helikopter.
Tim evakuasi jalur darat melanjutkan pencarian delapan korban helikopter jenis 412 SP Reg 3001 yang mendarat darurat di kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Delapan korban antara lain, pilot AKP Ali Nurdin, copilot AKP Amos Freddy dan mekanik AIPDA Susilo. Serta penumpang Kapolda Jambi Irjen. Pol Rusdi Hartono, Dir Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol. Andri Ananta Yudhistira, Dir Polair Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol. Ayani dan Ajudan Briptu Muhardi Aditya.
-
Dimana video viral jalur pesawat berbahaya itu direkam? Video ini direkam menggunakan ponsel di, Bandara Gustaff III, kepulauan Karibia.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Bagaimana pria itu membuat video drone petasan itu menjadi viral? Dia pun telah mengklarifikasi munculnya narasi-narasi yang tak benar. Menurutnya itu adalah lelucon yang dibuatnya kepada teman-teman.
-
Apa yang terjadi dengan helikopter Presiden Iran? Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
Lokasi jatuhnya helikopter berada dalam hutan lebat dengan kontur perbukitan serta terjal.
“Kita terus berusaha mencapai lokasi jatuhnya helikopter. Termasuk menembus kerapatan hutan di malam hari. Harus secepatnya melakukan upaya evakuasi terhadap korban,” kata Brigjen TNI Supriono Danrem 042/ Garuda Putih, pada Minggu (19/2).
Menurut dia, cuaca hujan dan hutan TNKS yang begitu lebat, sangat sulit untuk ditembus. Sehingga membutuhkan waktu lama, untuk mencapai lokasi jatuhnya helikopter. Di atas peta, jaraknya sangat dekat, tapi di lapangan melalui jalan kaki, dibutuhkan waktu tak sebentar untuk mencapai titik jatuhnya helikopter.
Kata Supriono, bahwa sudah menyusun strategi untuk evakuasi, di Posko Bangko, Merangin sudah standby 2 helikopter untuk evakuasi. Di lapangan Desa Tamiai, akan dijadikan titik penanganan pertama bagi korban yang berhasil dievakuasi dari dalam hutan. Di sana kita telah menyediakan obat-obatan, makanan dan air bersih.
“Tim evakuasi jalur darat yang bergerak juga membawa obat-obatan, air bersih dan makanan,”jelasnya.
Namun, secara psikologi menyadari korban yang mengalami luka-luka berada dalam kondisi sulit, karena malam hari, hujan dan kedinginan akan berdampak kurang bagus bagi korban. “Kita harus segera menemukan korban,”ujarnya.
Delapan korban dalam kondisi sadar dan selamat. Terkait adanya video dan foto yang beredar memang benar, korban memang berdarah dan mengalami luka-luka. Termasuk Kapolda Jambi, juga mengalami luka-luka.
Untuk evakuasi jalur udara dengan helikopter, akan dilanjutkan esok hari dan dihentikan pada malam hari. Namun jalur darat tetap terus dilanjutkan agar segera menemukan para korban.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto menyatakan untuk segera menemukan korban helikopter yang mendarat darurat, pihak tim evakuasi jalur darat yang terdiri dari TNI-Polri, Basarnas dan masyarakat terus bergerak.
"Tim udara dilanjutkan besok. Cuaca tidak memungkinkan dan gelap. Sedangkan tim darat masih terus bergerak (dalam perjalanan)," tegasnya.
Sampai sejauh ini, kata Mulia, memastikan masih ada makanan dan obat P3K yang tersedia di dalam helikopter yang dapat digunakan para korban.
"Kita doakan sama-sama, supaya Pak Kapolda dan rombongan bisa bertahan sampai tim evakuasi tiba," tutupnya.
(mdk/ded)