Update Terkini Pencarian Pilot Susi Air yang Disandera KKB
Yudo menambahkan, penyelamatan terhadap pilot Susi Air dari sandera KKB diperlukan kehati-hatian yang ekstra. Di antaranya dengan tetap mengutamakan keselamatan jiwa dari kapten Philip itu sendiri dan warga sekitar.
Panglima TNI, Yudo Margono enggan untuk mengerahkan pasukannya dalam jumlah yang masif hanya untuk menyelamatkan pilot Susi Air, Capt Philip Mark Mehrtens yang hingga saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Papua. Menurutnya hal itu sudah setara tindak peperangan yang dapat menyebabkan korban jiwa banyak.
Hal itu disampaikan Yudo usai mengikuti acara HUT TNI AU Ke 77 di landasan pacuan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4).
-
Apa tujuan utama TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Bagaimana strategi TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
-
Bagaimana KEK Sanur mengolah air kotor? Untuk mengoptimalkan pengolahan air kotor misalnya, The Sanur telah membangun Waste Water Treatment Plan (WWTP) sehingga air kotor yang telah diproses di WWTP dapat digunakan untuk kebutuhan landscaping di area The Sanur.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kenapa TPA Suwung terbakar? Sementara, untuk fokus pemadaman di TPA Suwung berada di sebelah barat yang merupakan titik api pertama. Saat ini titik api sudah merembet ke sebelah timur.
"Saya tidak mau menggunakan cara perang, nanti kalau cara perang banyak penduduk yang jadi korban yang digunakan mereka sebagai tameng," kata Yudo kepada wartawan.
Yudo menambahkan, penyelamatan terhadap pilot Susi Air dari sandera KKB diperlukan kehati-hatian yang ekstra. Di antaranya dengan tetap mengutamakan keselamatan jiwa dari kapten Philip itu sendiri dan warga sekitar.
"Entar kalau diserang jadi enggak ada artinya pasti enggak jelas. Dan mereka pasti sudah ancang-ancang kalau diserang, nanti TNI malah dibunuh sama mereka. Nanti difitnah anggota TNI atau Polri," ujarnya.
Meski sudah dua bulan disandera, Yudo memastikan prajurit TNI dan Polri terus melakukan pencarian terhadap Kapten Philips. Sembari mengedepankan cara-cara yang intensif,
Dia mengungkapkan, tokoh masyarakat dan Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge meminta TNI bersabar dan tidak melancarkan operasi militer.
"Ini berdasarkan tokoh masyarakat maupun dari (Pj.) Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar. Karena nanti dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar untuk masyarakat kita," katanya.
Tak hanya itu, tim gabungan juga sudah menangkap sejumlah anggota KKB. Termasuk menyita senjata yang mereka miliki.
"Yang jelas kita sudah berhasil menangkap beberapa KKB dan sudah menyita beberapa senjata dengan operasi teritorial yang kita gelar bersama Polri," ujar Yudo.
Sebelumnya, pada Selasa (7/2), Philip disandera KKB setelah mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat milik maskapai Susi Air tersebut.
(mdk/lia)