Usai bobol sekolah, maling di Semarang kabur naik taksi
"Jadi waktu itu saya leluasa mencuri karena kondisi sekolahannya selalu sepi dan tanpa penjagaan," kata Hadi.
Aparat Kepolisian Sektor Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, meringkus seorang remaja tanggung yang telah berulang kali menggasak sejumlah barang elektronik di sekolah di daerahnya. Dari hasil penangkapan ini, polisi mendapati fakta menarik karena sang pelaku memilih kabur dengan naik taksi ketimbang menggeber motornya.
Dalam penangkapan kali ini, polisi meringkus Hadi Prahmanto alias Pendek, remaja berusia 21 tahun yang kerap beraksi pada malam hari itu. Dia dibekuk setelah mencuri mesin absensi sekolah di Meteseh dan Rowosari.
"Setelah saya embat beberapa barang elektronik di dalam sekolah itu, saya langsung kabur naik taksi. Sopir taksinya saya bayar Rp 40 ribu," ujar warga RT 002/009, Dukuh Tunggu Meteseh tersebut, saat berada di Mapolsek Tembalang, Rabu (1/10).
Pendek mengatakan, saat itu dia nekat mencuri finger print dan tape di dalam sebuah sekolah saat malam hari. "Saya juga curi di TK wilayah Tembalang," kata dia.
Dia mengatakan, dari hasil membobol di beberapa sekolah dia menggondol satu finger print, portable speaker system, satu tape merek Tens. "Jadi waktu itu saya leluasa mencuri karena kondisi sekolahannya selalu sepi dan tanpa penjagaan. Setelah saya masuk langsung saya congkel pintu belakangnya," kata pria bertato tersebut.
Kapolsek Tembalang, AKP Priyo Utomo, mengatakan dari hasil penangkapan itu, pihaknya mendapati pelaku sudah 5 kali membobol sekolah. "Dan dia (pelaku) kami tangkap usai membobol sebuah sekolah di Meteseh. Di bulan ini saja, dia sudah membobol sekolah 5 kali," terang Priyo.
Saat ini, polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti berupa peralatan elektronik yang berhasil diembat di beberapa sekolah.