Usai direhabilitasi 12 tahun, 5 Orangutan dilepas ke hutan Kutai
Lima Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dilepasliarkan di kawasan hutan Kehje Sewen, kecamatan Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa (18/10). Kelima orangutan itu, sebelumnya menjalani rehabilitasi selama 7 tahun hingga 12 tahun.
Lima Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dilepasliarkan di kawasan hutan Kehje Sewen, kecamatan Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa (18/10). Kelima orangutan itu, sebelumnya menjalani rehabilitasi selama 7 tahun hingga 12 tahun.
Para orangutan ini direhabilitasi orangutan milik yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Lepas liar orangutan itu, dilakukan di hadapan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, BKSDA Kalimantan Timur, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga perwakilan Bank Central Asia (BCA).
Hutan Kehje Sewen sendiri merupakan hutan restorasi PT Restorasi Hutan Orangutan Indonesia (RHOI) milik yayasan BOS, yang memiliki luas sekitar 86.000 hektare. Hanya saja, luasan hutan itu, belum cukup untuk melepasliarkan tidak kurang 200 individu orangutan yang masih menjalani rehabilitasi di BOS Samboja Lestari.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Bagaimana orang utan itu terlihat raksasa dalam video? Dalam beberapa sumber, video orang utan raksasa tersebut terkesan dibuat-buat dan efek dari sudut pengambilan gambar sehingga tampak raksasa.
Pelepasan orang utan di Kutai Timur ©istimewa
"Kita akan minta sekira 30 ribu hektare lagi kepada KLHK, tapi melalui rekomendasi Pemprov Kalimantan Timur dan kabupaten setempat, masih di areal Muara Wahau," kata CEO BOS Jamartin Sihite, kepada wartawan di kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gadjah Mada, Samarinda.
Kelima orangutan jantan dan betina itu masing-masing adalah J-lo (10), Saprol (11), Rafli (24) Jamur (22) dan Ken (18). Selama di dalam lokasi hutan restorasi itu, mereka akan terus dipantau tim khusus dari yayasan BOS. Selain itu, BOS juga mencatat, sudah ada 49 individu orangutan yang dilepasliaran di hutan Kehje Sewen sejak tahun 2012 lalu.
"Kita berharap bahwa mereka nanti akan membentuk populasi liar baru di dalam hutan Kehje Sewen," ujar Jamartin.
Di Kalimantan, lanjut Jamartin, masih ada sekitar 700 orangutan yang menunggu antrian untuk dilepasliarkan ke hutan, yang tersebar di yayasan BOS Samboja Lestari dan yayasan BOS Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah.
"Di Samboja Lestari masih ada sekitar 220 individu orangutan dan sekira 460-an orangutan di Nyaru Menteng," sebut Kehje.
Kepala BKSDA Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa menambahkan 2016 ini, International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengubah status konservasi orangutan di Kalimantan (Pongo pygmaeus) sebagai “critically endangered” atau “sangat terancam punah”.
"Jadi kami memandang perlu untuk segera melepasliarkan orangutan begitu semua aspek persiapan terpenuhi, agar populasi orangutan di alam liar bisa terjaga," demikian Sunandar.