Usai Hadiri Hajatan, 109 Orang Alami Keracunan di Desa Sekarwangi Sukabumi
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Keracunan ini berawal puluhan warga yang menghadiri acara syukuran di Kampung Cikiwul, RW 02, Desa Sekarwangi pada Selasa sore diberikan nasi bungkus oleh penyelenggara.
- Jumat Malam Mencekam di Bekasi, Warga Desak Polisi Giring Pimpinan Ponpes diduga Cabuli Santri
- Puluhan Orang Mual, Pusing & Muntah Usai Santap Nasi Hajatan, Ternyata Karena Hal Ini
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
- Hadiri Kampanye Akbar di JIS, Pendukung Anies-Cak Imin Jalan Kaki Susuri Gang Kecil Sampai Kendaraan Dititip ke Rumah Warga
Usai Hadiri Hajatan, 109 Orang Alami Keracunan di Desa Sekarwangi Sukabumi
Puluhan warga Desa Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap makanan yang dibagikan salah seorang warga yang mengadakan syukuran pada Selasa.
"Dari pendataan yang kami lakukan bersama petugas kesehatan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi jumlah warga yang mengalami gejala keracunan untuk sementara ada 68 orang yang berasal dari Kampung Kiwul dan Cimonyet, Kecamatan Cibadak," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi Hondo Suwito, Selasa.
Informasi dari relawan PMI dan petugas kesehatan, kejadian luar biasa (KLB) keracunan ini berawal puluhan warga yang menghadiri acara syukuran di Kampung Cikiwul, RW 02, Desa Sekarwangi pada Selasa sore diberikan nasi bungkus oleh penyelenggara.
Namun, menjelang malam atau sekitar pukul 19:00 WIB, satu persatu warga yang diduga menyantap hidangan tersebut mengalami gejala keracunan seperti mengeluh mual, muntah-muntah serta mengalami buang air kecil (BAB) secara terus menerus.
Ternyata, gejala serupa pun dialami oleh puluhan warga lainnya yang hingga kini sudah ada 68 orang diduga mengalami keracunan dan seluruhnya dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak karena kondisi kesehatannya terus menurun dan lemah.
Mendapatkan informasi adanya KLB keracunan, PMI Kabupaten Sukabumi mengerahkan satu unit ambulans dan tim medis untuk menangani warga yang mengalami keracunan serta membantu petugas kesehatan dari puskesmas maupun Dinkes untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
"Kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah, bahkan warga yang dirujuk ke RSUD Sekarwangi hingga saat ini masih berdatangan. Mereka yang dirujuk karena mengalami dehidrasi dan kondisi tubuhnya lemah sehingga butuh perawatan," tambahnya.
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
PMI pada kasus keracunan ini diperbantukan untuk mendata, mengevakuasi dan memberikan pertolongan pertama. Namun untuk mengungkap kasus keracunan ini bukan wewenang pihaknya.
Jumlah Bertambah
Korban keracunan makanan di Desa Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat jumlahnya terus bertambah yang hingga kini mencapai 109 orang yang merupakan hasil pendataan petugas posko kesehatan pada Selasa.
"Jumlah korban yang mengalami gejala keracunan terus bertambah, bahkan yang dievakuasi atau dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak hingga pukul 22.00 WIB masih terus berdatangan," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi.
Informasi yang dihimpun dari posko kesehatan, total warga yang mengalami keracunan hingga pukul 22.00 WIB mencapai 109 orang. Para korban ini berasal dari Kampung Cikiwul dan Cimonyet.
Dari jumlah tersebut sebanyak 51 korban dirujuk ke rumah sakit di mana 31 orang di antaranya berangkat ke RSUD Sekarwangi diantar oleh keluarganya atau bukan dirujuk oleh petugas gabungan.
Medi mengatakan pada proses penanganan keracunan massal pihaknya menerjunkan enam personel untuk membantu petugas kesehatan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya itu, proses penanganan keracunan massal ini melibatkan puluhan petugas gabungan dari berbagai unsur, di mana petugas ini disebar untuk memberikan bantuan mulai memberikan pertolongan pertama, pendataan mengambil sampel makanan hingga mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah, namun beberapa korban yang mengalami gejala keracunan juga sudah ada yang berangsur pulih.
Mereka yang dirujuk ke rumah sakit karena sudah dehidrasi dan tubuhnya lemah akibat sering muntah dan buang air kecil. Hingga saat ini belum ada informasi adanya korban meninggal dunia.
Sebelumnya, keracunan ini berawal seratusan warga yang menghadiri acara syukuran di Kampung Cikiwul, RW 02, Desa Sekarwangi pada Selasa sore diberikan nasi bungkus oleh penyelenggara.
Namun, menjelang malam atau sekitar pukul 19.00 WIB, satu persatu warga yang diduga menyantap hidangan tersebut mengalami gejala keracunan seperti mengeluh mual, muntah-muntah serta mengalami buang air besar (BAB) secara terus menerus.