Usai Lebaran, KPAI minta orangtua selektif rekrut pengasuh anak
Salah memilih pengasuh anak berpotensi menimbulkan permasalahan kriminal.
Usai libur Lebaran kebutuhan asisten rumah tangga (ART) juga meningkat lantaran ART lama tidak kembali dari kampung halamannya usai mudik. Hal ini diperhatikan juga oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Menurut Wakil Ketua KPAI, Susanto, para pengguna jasa ART harus jeli dalam merekrut ART, terlebih lagi dalam perekrutan pengasuh bayi.
"Tingkat kebutuhan pekerja rumah tangga di kota besar cukup tinggi. Namun, selain pertimbangan skill, pastikan keluarga di kota besar mengetahui rekam jejak yang bersangkutan. Pasalnya, tak sedikit kasus kejahatan terhadap anak itu pelakunya berasal dari pembantu rumah tangga," kata Susanto melalui siaran pers, Minggu (10/7).
Susanto mengatakan salah memilih pengasuh anak berpotensi menimbulkan permasalahan kriminal seperti penculikan, perdagangan anak, dan kekerasan terhadap anak.
Oleh sebab itu, dia meminta para pengguna jasa pengasuh anak sebaiknya lebih selektif dalam perekrutan. Harus mengetahui latar belakang si pengasuh yang akan digunakan jasanya.
"Alangkah baiknya memilih pengasuh yang memiliki keterampilan pengasuhan dan kepribadian yang ramah anak. Kurang selektif merekrut tenaga pengasuh berpotensi menjadi pelaku kekerasan, trafficking, penculikan dan kejahatan terhadap anak," pungkasnya.