Usai makan di kantin sekolah, puluhan siswa SMPN 3 Petang muntah & pusing
Informasi dari Dinas Kesehatan Badung sedikitnya ada sekitar 226 orang siswa yang berisiko keracunan massal. Namun, dari jumlah tersebut total ada 43 orang siswa yang mengalami gejala keracunan.
Puluhan siswa di SMPN 3 Petang Kabupaten Badung, Bali, terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran muntah-muntah dan pusing usai menyantap makanan di kantin sekolah saat jam istirahat siang. Selain dengan ambulans, sejumlah siswa ada yang terpaksa dilarikan ke RS dengan kendaraan roda dua menuju RSUD Mangusada, rumah sakit milik pemkab Badung.
Informasi dari Dinas Kesehatan Badung sedikitnya ada sekitar 226 orang siswa yang berisiko keracunan massal. Namun, dari jumlah tersebut total ada 43 orang siswa yang mengalami gejala keracunan.
Dari puluhan korban ada yang dirawat di Puskesmas Petang II, Pustu Belok dan ada yang ke RSUD Mangusada. Rata-rata korban mengalami gejala yang sama yakni mual, nyeri ulu hati, muntah-muntah, lemas, sakit kepala hingga ada yang diare.
Kadis Kesehatan Badung dr I Gede Putra Suteja yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Pihaknya mengaku sementara telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di Petang.
"Iya, sementara KLB Kermak di Petang. Lokasi kejadian di SMPN 3 Petang di Belok," ujarnya lewat sambungan telepon, Senin (4/12).
Menurut dia, keracunan massal ini berawal dari saat para siswa dan siswi makan di kantin sekolah. Dugaan sementara mereka keracunan dari makanan yang dibeli di kantin tersebut.
"Keluhan muncul mulai pukul 10.30 WIB. Jumlah siswa yang berisiko 226 orang. Pasien dirawat di Puskesmas Petang II dan ada yang dirujuk ke RSUD Badung," kata Suteja.
Untuk memastikan penyebab dugaan keracunan ini, pihaknya mengaku sudah mengambil sampel baik makanan maupun muntahan korban untuk dilakukan cek laboratorium.
"Sampel sudah kami amankan untuk segera dibawa ke Labkes Provinsi dan BPOM," katanya.
Sementara Direktur RSUD Mangusada, dr Nyoman Gunarta mengungkapkan, pihaknya melakukan tes kepada para siswa yang tengah dirawat. Namun demikian, pihaknya belum berani memastikan penyebabnya karena keracunan makanan.
"Belum bisa dipastikan. Nanti menunggu hasil cek lab dulu," ujarnya.
Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, I Ketut Widia Astika mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.
"Kami benar-benar prihatin kejadian ini. Kami tekankan agar pihak sekolah benar-benar selektif dan hati-hati dalam menyajikan makanan dan minuman bagi para siswa yang ada di kantin," tegasnya.
Hingga pukul 16.00 WIB, dari 43 siswa yang diduga keracunan, empat masih dirawat di RSUD Mangusada, sementara sisanya sudah dibolehkan pulang.