Tak Ada di Sekolah saat Orangtua Antar Makanan, Lima Siswa SD Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Batang Asam
Jarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.
Jarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.
Tak Ada di Sekolah saat Orangtua Antar Makanan, Lima Siswa SD Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Batang Asam
Lima siswa Sekolah Dasar (SD) ditemukan meninggal dunia di Sungai Batang Asam, Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).
Kelima bocah itu merupakan pelajar di SD Negeri 01 Asam Jujuhan.
Kronologi Ditemukan
Kronologi penemuan siswa SD itu meninggal dunia di Sungai Batang Asam berawal ketika sekolah kelima pelajar tersebut mengadakan kegiatan perpisahan. Pada saat itu, orang tua siswa tersebut datang ke sekolah mengantarkan makanan.
"Hilangnya kelima korban diketahui ketika orang tua korban pada saat mengantarkan makanan sekolah ke sekolah sekitar pukul 11.00 WIB. Kelima korban itu yakni, kelas 5 satu orang, kelas 4 satu orang, kelas 3 satu orang, dan kelas 2 dua orang," kata Kapolsek Sunggai Rumbai, AKP Sunyanto saat dihubungi merdeka.com, Kamis (30/5).
Saat itu, ketika tiba di sekolah, orang tua siswa tersebut tidak mendapati anaknya berada di lingkungan sekolah.
Selanjutnya, orang tua siswa itu mencari keluar perkarangan sekolah.
Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, seragam sekolah siswa itu ditemukan di pinggir sungai, namun tidak satu pun terlihat di lokasi. Setelah itu langsung dilakukan pencarian dengan menyusuri sungai.
Setelah menyusuri sungai, empat siswa tersebut ditemukan sekira pukul 14.00 WIB dan satu lagi pukul 18.00 WIB.
"Jarak sungai dan sekolah ini dekat, tidak sampai 1 kilometer. Kejadiannya pada Rabu (30/5) kemarin. Kelima korban langsung ditemukan hari itu juga korban ditemukam dalam keadaan meninggal dunia," tutur Sunyanto.
Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan
Polisi menyebut berdasarkan hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Sungai Limau tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kelima siswa tersebut. Siswa tersebut diperkirakan sudah meninggal 5-6 jam sebelum ditemukan.
"Atas kejadian tersebut kedua orang tua korban menerima musibah yang terjadi dengan membuat surat pernyataan dan membuat surat permohonan untuk tidak dilakukan visum dalam atau autopsi," ujar Sunyanto.