Usai Rapid Test, 3 Jemaah Salat Tarawih di Makassar Positif Covid-19
Temuan kasus baru tersebut, kata Iqbal, menunjukkan penularan virus corona sudah terbukti melalui transmisi lokal. Sehingga tidak ada jaminan suatu tempat bebas virus. Dia mengimbau warga agar tetap di rumah apalagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah diberlakukan. Bila tidak, penularan Covid-19 akan terus be
Tiga jemaah salat tarawih di Masjid Ridha Muhammadiyah, Jalan Tamalate Raya, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dinyatakan positif Corona Virus Disease (Covid-19). Hasil itu diketahui setelah menjalani 'rapid test' (tes cepat) usai menjalankan ibadah pada Kamis malam.
"Pada waktu kami melakukan 'rapid test' semalam pada salah satu masjid di daerah Tamalate, ternyata ada tiga jemaah positif," kata Pejabat Wali Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb, di Posko Induk COVID-19 Makassar. Demikian dikutip Antara, Jumat (1/5)
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Temuan kasus baru tersebut, kata Iqbal, menunjukkan penularan virus corona sudah terbukti melalui transmisi lokal. Sehingga tidak ada jaminan suatu tempat bebas virus.
"Itu tanda bahwa kita harus hati-hati. Jadi sekali lagi saya menyampaikan secara tegas, tidak ada toleransi bagi tempat-tempat ibadah untuk sementara menutup, agar tidak terjadi transmisi lokal perpindahan virus corona tersebut," katanya.
Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel itu menuturkan, orang terinfeksi Covid-19 yang memiliki imun kuat tidak terlihat gejala dan tanda-tandanya, masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). Namun ia dapat menjadi pembawa atau 'carrier' virus tersebut dan menularkan kepada orang lain.
"Kita tidak tahu siapa yang merupakan OTG, carrier yang bisa saja datang ke tempat ibadah tersebut dan bisa terkena semua. Baik di masjid, di gereja, di pura dan lain-lain," kata dia.
Dia mengimbau warga agar tetap di rumah apalagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah diberlakukan. Bila tidak, penularan Covid-19 akan terus bertambah.
Data hari ini untuk Kota Makassar, jumlah penderita positif Covid-19 sebanyak 367 orang. 246 orang di antaranya masih dirawat, 93 sembuh dan 28 orang meninggal.
Selanjutnya untuk pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 403 orang, 177 masih dirawat dan 170 sudah pulang atau sehat dan 53 meninggal. Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 933 orang, 231 orang masih dipantau dan 702 orang sudah selesai dipantau.
Baca juga:
Usai Salat Jumat, Warga di Tangsel Ikuti Rapid Test Covid-19
May Day 2020, Kemnaker Gandeng Siloam Rapid Test Corona 1.000 Buruh
Warga Surabaya dan Jakarta Bisa Ikut Rapid Test Gratis Lewat Aplikasi Pulse
BPBD Sebut Hasil Rapid Test 5 Staf di Pasaman Barat Reaktif Bukan Positif
1.210 Warga Abuan Bangli Jalani Rapid Test, 443 Dinyatakan Reaktif
Hasil Swab 41 Tenaga Medis di RSUP Dr Sardjito Dinyatakan Negatif
Relawan Indonesia Bersatu Sediakan Mobil Rapid Test untuk Warga