Usai terbakar, Ramayana Pekanbaru kini tak seramai dahulu
Kondisi sepi ini banyak dikeluhkan para pedagang.
Sejak insiden kebakaran yang terjadi akhir tahun 2015, kini pengunjung pusat perbelanjaan Ramayana Pekanbaru tak seramai dahulu. Terlebih di suasana jelang Lebaran seperti saat ini.
"Ya beginilah bang, kadang ada yang belanja. Gak seramai dulu. Dalam sehari paling 15 orang yang membeli, kebanyakan cuma menawar aja," ujar Syafrizal salah seorang pedagang pakaian pria dan wanita saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (1/7).
Meski demikian, Syafrizal tidak pernah mengeluh dengan rezeki yang didapatkannya. Sejak pagi hari hingga malam tiba dia tetap membuka kiosnya berharap pembeli datang. Berdagang sudah mendarah daging baginya. Meski Pekanbaru terkenal dengan cuaca yang panas, dia tetap tak meninggalkan ibadah puasa dan menjaga salatnya.
"Berdagang kan tidak menghalangi untuk beribadah. Banyak pembeli atau pun sedikit, tetap disyukuri supaya berkah," kata dia.
Posisi tempat Syafrizal berjualan pakaian memang tak terlihat strategis. Sebab, terik matahari langsung masuk ke kiosnya meski hanya sedikit cahaya dibanding kios lama sebelum terbakar.
"Dulu kan enak, jualan di dalam. Walaupun hawanya panas tapi tidak kena matahari," ucapnya.
Adel, salah seorang pedagang pakaian pria juga mengatakan hal yang senada. Biasanya kalau menjelang Lebaran, dalam sehari pembeli mencapai 150 orang, namun tahun ini perharinya hanya 20 hingga 30 orang saja orang yang membeli pakaian dagangannya.
"Sangat jauh bedanya dengan tahun lalu, kalau menurut saya ini karena kondisi Pasar Ramayana yang membuat pembeli tidak mau belanja ke sini. Bisa karena kondisi parkiran, atau bingung mencari langganannya yang sudah tidak berada lagi di posisi semula pascakebakaran kemarin," kata Adel.
Adel mengaku akan menghentikan berjualan jika hari Sabtu dan Minggu pembeli tetap sepi. Sebab, biasanya pada hari libur jelang Lebaran, pembeli sangat banyak dibanding hari lainnya meskipun Adel berjualan di bagian belakang Ramayana.
"Kalau besok Sabtu dan Minggu pembelinya tetap sepi, saya cabut saja pulang kampung. Karena percuma saja jualan kalau hari libur saja tidak ada yang membeli," katanya.
Tampaknya pedagang Ramayana kalah saing dengan pedagang pakaian di dalam Mall Pekanbaru. Di sana terlihat warga berbondong-bondong menawar hingga membeli barang dagangan berupa pakaian.
"Bukannya tidak mau belanja di Ramayana bang, tapi kurang nyaman saja. Situasinya tak seenak dulu kalau mau belanja di sana. Memang di Ramayana lebih murah, tapi ini kan kita puasa juga, cari tempat yang dinginlah," ujar Didik, salah seorang warga yang berbelanja di Mall Pekanbaru.