Keseruan Tradisi Praonan di Pasuruan, Warga Ramai-Ramai Naik Perahu Nelayan Rayakan Lebaran Ketupat
Ribuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Ribuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Keseruan Tradisi Praonan di Pasuruan, Warga Ramai-Ramai Naik Perahu Nelayan Rayakan Lebaran Ketupat
Salah satu potensi Pasuruan ialah kekayaan lautnya. Laut telah menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir Pasuruan. Tak hanya itu, laut juga menjadi saksi sebuah tradisi turun-temurun yang dilakukan sepekan setelah Lebaran.
-
Bagaimana cara nelayan merayakan Larung Kepala Kerbau? Pesta Bersenang-senang Saat Larung Kepala Kerbau atau Tradisi Lomban digelar, baik itu masyarakat biasa atau nelayan turut tumpah ruah dalam kegembiraan dan menghabiskan waktu bersenang-senang di laut. Selain itu, ada juga lomba menangkap bebek dan angsa yang dilepaskan ke tengah laut. Kemudian ada lomba mengambil barang yang dilempar dari perahu.
-
Siapa yang ramai naik kapal di Lebaran? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Bagaimana cara warga merayakan Pesta Nelayan Cisolok? Acara ini digelar meriah, dan sayang untuk dilewatkan karena menampilkan kearifan lokal khas Cisolok. Berikut selengkapnya. Digelar dengan karnaval Adapun acara puncak yang dilangsungkan melalui karnaval digelar mulai dari kantor Kecamatan Cisolok, lalu melintasi jalan raya hingga finish di tempat pelelangan ikan Pajagan.
-
Kapan Lebaran Ketupat dirayakan? Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal, dan ditandai dengan memakan ketupat.
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Nelayan Nasional? Dalam peringatan Hari Nelayan Nasional, berbagai kegiatan dilakukan, seperti seminar, diskusi panel, kampanye penyuluhan tentang keberlanjutan perikanan, dan pemberian penghargaan kepada nelayan yang berprestasi.
Sejarah Tradisi Praonan
Awalnya, tradisi Praonan hanya kegiatan biasa di sekitar pelabuhan untuk menjamu tamu atau sanak keluarga.
Mengutip situs jmm.unmerpas.ac.id, seiring waktu, tradisi ini digelar rutin setiap tahun dan melekat sebagai ciri khas Pasuruan.
Tingginya antusiasme masyarakat mengikuti tradisi Praonan membuat pemerintah setempat mengangkatnya jadi potensi pariwisata.
Kini, tradisi Praonan bisa diikuti siapapun yang berhasil mendapatkan tiket.
Pelaksanaan
Tradisi Praonan digelar sepekan setelah Hari Raya Idulfitri, tepatnya pada saat Lebaran ketupat.
Mengutip situs resmi Pemkot Pasuruan, ribuan masyarakat dari berbagai penjuru datang ke Pelabuhan Kota Pasuruan demi menikmati suasana laut dengan menaiki perahu milik para nelayan.
Pada setiap titiknya para nelayan menyiapkan perahu untuk disewakan kepada masyarakat yang ingin ikut serta dalam tradisi Praonan.
Selain warga Pasuruan, penikmat tradisi turun-temurun ini juga datang dari berbagai daerah lain di Jawa Timur.
Masyarakat pesisir Kota Pasuruan menggelar Tradisi Praonan secara swadaya. Ada kalanya mereka juga menghias perahu-perahu untuk memeriahkan tradisi ini.
Masyarakat yang ingin mengikuti tradisi Praonan cukup membayar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per orang.
Mengutip NU Online, tradisi Praonan biasanya digelar bersamaan dengan Petik Laut, tradisi selamatan warga pesisir pantai dengan melarung makanan ke tengah laut. Tradisi Petik Laut merupakan bentuk harapan nelayan agar mendapatkan hasil melimpah.
Tradisi Praonan PasuruanHasilkan Cuan Tambahan
Selain menyemarakkan momentum Lebaran ketupat, tradisi Praonan juga mampu meningkatkan pendapatan nelayan yang menyewakan perahunya.