Usai UN, siswa di Medan sumbangkan seragam untuk korban Sinabung
Sebagian siswa langsung mencopot seragam mereka untuk disumbangkan.
Siswa SMA Negeri 2 Medan punya cara berbeda meluapkan kegembiraan seusai pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Rabu (14/4). Jika banyak siswa mencoret-coret seragamnya, mereka justru mengumpulkan seragamnya untuk disumbangkan.
Seragam sekolah itu dikumpulkan dari 430 siswa kelas 12 SMA Negeri 2 yang beralamat di Jalan SMAN 2, Polonia, Medan. Mereka yang baru selesai UN, terlihat berbaris antre untuk memasukkan seragam putih abu-abu dan seragam Pramuka ke dalam sejumlah kotak kardus yang disediakan di halaman sekolah.
Sebagian seragam yang disumbangkan sengaja dibawa siswa dari rumahnya. Yang lain memilih langsung melepas dan menyumbangkan seragam yang dikenakannya, sehingga hanya mengenakan baju kaus.
Para siswa mengaku senang bisa menyumbangkan seragamnya. "Ya mudah-mudahan bisa membantu orang lain," kata Devia Sutantri Nasution, seorang siswa.
Dalam waktu singkat, baju yang dikumpulkan menumpuk. Setelah selesai semuanya kemudian dilipat dan dirapikan. "Seragam ini akan disumbangkan kepada pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Karo. Sisanya akan dibagikan untuk siswa miskin ," ucap Sutrisno, Kepala SMA Negeri 2 Medan.
Sutrisno mengatakan aksi pengumpulan seragam sekolah ini merupakan tindak pencegahan agar siswa tidak melakukan aksi corat-coret. "Kan bajunya lebih baik disumbangkan untuk orang yang membutuhkan daripada dicoreti," ujarnya.