Ustaz Mansyur kerahkan 100 santri jadi tim jaga kebersihan di Monas
Ustaz Mansyur kerahkan 100 santri jadi tim jaga kebersihan di Monas . "Kantung (sampah) kita bawa banyak. Lebih dari seratus pokoknya," ujar Ryan.
Aksi bela Islam jilid III berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas) hari ini. Puluhan ribu umat Islam tumpah ruah di jantung Ibukota menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera ditahan terkait dugaan penistaan agama surat Al-Maidah Ayat 51.
Riuh suara takbir dan shalawat menggema di kawasan simbol Jakarta ini. Puluhan ribu orang berpakaian serba putih dan membawa spanduk berisikan seruan untuk segera memenjarakan Ahok datang dari segala penjuru Ibukota.
Namun dari sekian banyak umat muslim yang berkumpul di Monas, ada satu kelompok yang menyita perhatian. Dengan membawa kantong plastik berukuran besar, para pemuda dengan kaos berkerah berwarna biru tua bertuliskan Trus Baca Qur'an di dada sebelah kanan dan Daarul Qur'an di dada sebelah kiri ini sibuk memunguti sampah yang berasal dari sisa-sisa konsumsi para pengunjuk rasa yang sedang menyemut kearah Monas.
Ryan Akbar (17) koordinator lapangan (korlap) pada aksi kebersihan itu menjelaskan, ia beserta seratus orang rekannya dari Pondok Pesantren Daarul Qur'an milik Ustad Yusuf Mansyur (YM) sengaja hadir di lokasi unjuk rasa dengan tujuan untuk menjaga kebersihan lokasi dari sampah-sampah yang berasal dari para pendemo.
"Hari ini kita dari Pesantren Daarul Qur'an itu ada 100 orang. Itu santrinya aja. Kita belum tahu elemen-elemen lainnya seperti pegawai, ustaz, itu lebih (banyak)," terangnya kepada merdeka.com, di kawasan Monas, Jumat (2/12).
Pemuda asal Tangerang, Banten itu menambahkan, dengan membawa kantong plastik sampah mencapai lebih dr 100 buah itu diharapkn cukup untuk menampung sampah-sampah sisa aksi super damai itu.
"Kantung (sampah) kita bawa banyak. Lebih dari seratus pokoknya," bebernya.
Pemuda yang gemar olahraga futsal ini juga berharap kepada para peserta unjuk rasa agar tetap menjaga kebersihan walaupun sedang menyuarakan tuntutannya.
"Kita ditekankan untuk kebersihan. Islam itu kan bersih, makanya kita disini ditugaskan bersih-bersih menjaga kebersihan. Harapannya supaya menjaga kebersihan. Karena kebersihan sebagian dari iman. Kalau dia gak bersih, berarti dia gak beriman," tegasnya.
Ketika disinggung soal larangan menginjak rumput di sekitaran Monas ia menyatakan tidak akan melakukan hal itu (injak rumput).
"Kita diinstruksikan supaya tidak menginjak rumput. Tapi kalau di rumput itu ada sampah, kenapa nggak kita ambil," pungkasnya.