Usut kasus perdagangan ginjal, Bareskrim geledah klinik di Bandung
Tiga rumah sakit dipastikan terlibat dalam kegiatan perdagangan organ tubuh ini.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri gerak cepat menindaklanjuti kasus perdagangan organ tubuh manusia berupa ginjal yang menjerat tiga orang tersangka AG, DD dan HR. Hari ini, penyidik Bareskrim langsung melakukan penggeledahan di beberapa klinik di Bandung, Jawa Barat.
"Penggeledahan dilakukan di beberapa klinik untuk mendapatkan dokumen terkait kasus ini," kata Kanit TPPP, Subdit III, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum), AKBP Arie Darmanto melalui pesan singkat, Jakarta, Kamis (28/1).
Sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri bersama dengan Polda Jabar membongkar sindikat perdagangan organ tubuh ginjal. Selain pelaku AG, DD dan HR, polisi mencurigai ada keterlibatan dokter di 3 rumah sakit di Jakarta terkait praktik jual beli organ tubuh tersebut.
Sebab, selain dijadikan tempat untuk men-transplantasi ginjal korban ke penerima, prosedur yang dilakukan pihak rumah sakit itu pun dinilai telah menyalahi aturan karena tidak ada proses wawancara terhadap pendonor ginjal.
Bukan hanya itu, dari hasil pemeriksaan sementara, ketiga rumah sakit itu lah yang meminta disediakan korban. Sehingga, tersangka HR yang diketahui berperan sebagai penghubung pihak rumah sakit meminta AG dan DD selaku perekrut korban mencarikan orang yang mau menjual ginjalnya.
Setelah mendapat korban, lanjut Umar, AG dan DD membawa calon pendonor ginjal ke rumah sakit di Garut untuk dilakukan pengecekan medis. Jika dinyatakan lolos atau ginjal dinyatakan baik, korban kemudian dibawa ke rumah sakit di Bandung untuk dilakukan pengecekan ulang.
"Kemudian di Jakarta untuk cek darah, City Scan di dua rumah sakit swasta. Baru dibawa ke rumah sakit utama untuk operasi, kemudian pemesan beri dana awal untuk operasional sebesar Rp 10 juta. Kemudian saat korban sudah mau datang untuk operasi, ketemu dengan penerima baru dilunasi," kata Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum, Kombes Pol Umar Fana di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/1).
Meski sudah mengantongi 3 nama rumah sakit yang diduga ikut terlibat dalam sindikat penjualan ginjal itu, Umar belum mau berani menyebut nama rumah sakit tersebut. "Belum berani sebut rumah sakitnya," ucap dia.
Umar menegaskan saat ini pihak kepolisian bakal mengambil langkah-langkah konkret untuk membongkar keterlibatan ketiga rumah sakit itu. Korban akan dibawa ke rumah sakit untuk dicocokkan dan dilakukan pengecekan sesuai dengan pengakuan para korban.
"Izin sita dan izin geledah sudah ada. Termasuk cek lalu lintas pergerakan orang, kalau perlu nanti kita datang ke negara luar yang pernah dijadikan tempat jual beli," tegasnya.
Dalam kasus ini, atas perbuatannya ketiga pelaku yakni AG, DD dan HR dijerat dengan Pasal perdagangan orang sebagaimana tertuang dalam Pasal 2 ayat (2) UU RI nomor 21 tahun 2007 dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Baca juga:
Fakta mengerikan sindikat penjual ginjal di Indonesia
Kasus perdagangan ginjal, Bareskrim bidik keterlibatan 3 rumah sakit
Bareskrim bekuk sindikat penjual ginjal seharga Rp 300 juta
Demi bahagiakan orangtua, pria bunuh diri dan minta ginjalnya dijual
Dibekap kemiskinan, warga Bangladesh ramai-ramai jual ginjal
Urin berdarah? Bisa jadi itu tanda kanker ginjal
Hati-hati, konsumsi 7 makanan enak ini picu produksi batu ginjal
-
Apa yang dijual warga Baduy saat jalan kaki ke Jakarta? Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan penjual cilok itu berkurban? Dia rela menabung sedikit demi sedikit agar bisa beribadah kurban untuk sang anak. Mimpinya kemudian terwujud usai satu ekor kambing dia dapatkan dari hasil keringatnya. Kisahnya lantas menginspirasi lantaran Irfan berusaha keras agar rezekinya bisa sedikit dinikmati oleh mereka yang membutuhkan.
-
Apa yang dijual oleh Ibu Rumah Tangga ini? Dhita, ibu rumah tangga di Tulungagung, Jawa Timur sempat kebingungan karena usaha toko jilbab yang ia jalankan bersama suami sepi akibat pandemi. Sementara itu, ia tak ingin melakukan PHK kepada para karyawannya. Selama pandemi, Dhita sendiri punya banyak waktu luang di rumah. Saat memikirkan usaha baru demi menyelamatkan nasib karyawan toko jilbabnya, tercetuslah ide berjualan olahan ikan tongkol.
-
Apa yang dijual di Pasar Klitikan Notoharjo? Berbagai jenis barang diperjual belikan di pasar ini. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, pakaian, peralatan listrik, mainan, dan lainnya.
-
Apa yang Jelita jual untuk membantu orang tuanya? Jelita setiap hari harus berkeliling menjajakan donat dan gemblong.