Video Penculikan Anak di Tasik Ternyata Hoaks, Disebar Ketua RT Libatkan Anak SD
Video kabar pencurian dan percobaan penculikan anak dengan modus dibius beredar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Video tersebut meresahkan warga. Polisi langsung turun melakukan penyelidikan.
Video kabar pencurian dan percobaan penculikan anak dengan modus dibius beredar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Video tersebut meresahkan warga. Polisi langsung turun melakukan penyelidikan.
Dalam video yang beredar dengan durasi 26 detik itu, seorang pria terdengar mengatakan bahwa terjadi laporan penculikan di salah satu RT dan seorang anak berinisial NS. Dalam video juga ia meminta Kapolsek Manonjaya untuk memperhatikan karena kejadiannya pagi hari.
-
Siapa yang mendapatkan hak asuh anak-anak? Dalam putusan pengadilan hari ini, Sarwendah berhasil mendapatkan hak asuh atas ketiga anaknya, karena mereka semua masih di bawah umur.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
-
Bagaimana cara anak-anak ini merangkak? Anehnya, tidak seperti kera besar yang menggunakan jari-jari mereka untuk berpindah, anak-anak ini sebagian besar cenderung menggunakan telapak tangan mereka.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dimaksud dengan dahak pada anak? Dahak pada dasarnya adalah lendir yang dihasilkan oleh selaput lendir dalam saluran pernapasan manusia, termasuk hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru.
Tampak dalam video tersebut seorang anak perempuan dikelilingi warga yang membahas kejadian tersebut.
Kapolsek Cineam Resor Tasikmalaya Kota, AKP Dede Darmawan membenarkan, pihaknya menerima informasi dari warga yang resah atas beredarnya video tersebut. Itu diketahui berawal dari pengakuan anak kelas 6 sekolah dasar (SD) berinisial NS.
"Anak ini mengaku pusing karena sudah dibius hingga kemudian hilang kesadaran. Kami langsung melakukan pengecekan tempat kejadian perkara. Namun di sana kami menemukan beberapa kejanggalan," kata Dede kepada wartawan, Minggu (5/2).
Meski begitu, pihaknya kemudian membawa NS ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis dan meminta agar untuk melakukan pemeriksaan fisik.
"Dalam pemeriksaan, di dalam celana dalam NS ternyata ada uang Rp472 ribu yang awalnya dilaporkan hilang," ungkapnya.
Atas fakta yang ditemukan itu, lanjut Dede, NS pun mengaku bahwa dirinya sengaja membuat karangan cerita kepada orang tuanya. Oleh karena itu, ia pun memastikan bahwa video pencurian dan penculikan anak dengan modus pembiusan adalah hoaks.
Meski fakta sebenarnya sudah diketahui, Dede mengaku bahwa pihaknya langsung mencari penyebar video tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata pelakunya adalah K (50) yang merupakan ketua RT setempat.
Dede menyebut, K meminta maaf karena telah menyebarkan video tersebut. K pun sudah membuat pernyataan terkait video hoaks yang telah disebarkannya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Dede berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
"Cek kebenaran setiap informasi yang diterima. Dan menyikapi isu penculikan, jangan panik berlebih, tapi tetap harus waspada dan meningkatkan pengawasan kepada anaknya," pungkasnya.
(mdk/rnd)