Viral Air Laut di Selayar Sulsel Berwarna Hijau, Ini Penyebabnya
Warga Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Benteng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan dihebohkan berubahnya air laut di Pantai Padang menjadi warna hijau. Tidak hanya berubah warna, air laut juga berbau menyengat.
Warga Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Benteng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan dihebohkan berubahnya air laut di Pantai Padang menjadi warna hijau. Tidak hanya berubah warna, air laut juga berbau menyengat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulsel, Hasbi Nur mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait fenomena tersebut. Ia menyebut kejadian tersebut sudah terjadi sejak Selasa (16/1).
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Bahkan sehari setelah air laut berubah warna, ikan-ikan juga ikut mati," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (19/1).
Hasbi meminta warga sekitar tak panik. Ia mengatakan penyebab air laut menghijau karena ledakan alga.
"Kita sementara melakukan pengambilan sampel. Dugaan sementara penyebabnya karena ledakan alga hijau. Semoga hasil laboratorium segera diperoleh," tuturnya.
Hasbi menyebut alga atau hewan mikrosopik ini bisa meledak karena pengaruh cuaca. Apalagi untuk kondisi laut Selayar diduga banyak dihidupi hewan kecil yang menyerupai tumbuhan tersebut.
"Bisa pula penyebabnya karena sumber makanannya yang berlimpah. Sehingga, perkembangan alga meledak," kata dia.
Dia menuturkan, pada saat alga tersebut mati, maka akan menyebabkan bau yang tak sedap. Bahkan menjadi racun bagi ikan-ikan kecil.
"Karena kondisi alga yang banyak, menyebabkan ikan bisa mati. Ini bisa disebabkan karena pengaruh cuaca atau juga karena ada sumber makanan bagi alga hijau yang melimpah," jelasnya.
Terpisah, Pakar Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar, Ahmad Bahar mengaku ledakan alga hijau atau blooming bisa disebabkan dua faktor. Yakni karena perubahan iklim secara cepat, bisa juga karena penambahan nutrisi ke laut.
"Ada dua hal. Bisa karena perubahan iklim, bisa pula karena nutrifikasi di perairan sekitar," ungkapnya.
Ahmad menyebut perubahan suhu yang meningkat di perairan mempercepat pembelahan sel alga. Sehingga pertumbuhannya juga begitu cepat.
Faktor lain karena pinggiran pantai di lokasi ada banyak empang. Kondisi tersebut mengakibatkan alga sangat cepat berkembang biak.
"Sebab, zat hara atau nutrien yang kerap digunakan untuk pupuk empang sangat disukai alga. Sehingga pertumbuhannya tidak terkendali," kata dia.
"Kandungan zatnya ada nitrat dan fosfor sangat disukai oleh biota laut, salah satunya jenis alga ini. Namun jika berlebihan, maka pertumbuhannya juga tidak terkendali," imbuhnya.
Kendati demikian, kata Ahmad, perlu penelitian lebih lanjut soal meledaknya gangga hijau tersebut. Sebab cukup langka terjadi.
"Itu kan bentuknya seperti lumut, mengambang di atas permukaan jadi mengganggu cahaya matahari masuk ke dalam. Biota lain bisa mati. Jadi perlu diteliti lebih jauh," ungkapnya.
Dia mengimbau agar warga tak mengonsumsi ikan mati di sekitaran laut yang sudah tercemar. Masyarakat pun diminta untuk menunggu hasil laboratorium dari DLH.
(mdk/cob)