Viral Bill Gates Sebarkan Nyamuk untuk Membentuk Genetik LGBT, Ini Faktanya
Baru-baru ini berembus kabar bahwa nyamuk Bill Gates atau Wolbachia yang akan disebarkan di Indonesia dapat membentuk genetik LGBT.
Nyamuk Bill Gates sudah disebarkan di Yogyakarta dan telah melewati tahap penelitian.
Viral Bill Gates Sebarkan Nyamuk untuk Membentuk Genetik LGBT, Ini Faktanya
Baru-baru ini berembus kabar bahwa nyamuk Bill Gates atau Wolbachia yang akan disebarkan di Indonesia dapat membentuk genetik LGBT.
Dikatakan pula bahwa nyamuk ini berasal dari lalat drosophila, sehingga nantinya manusia dapat menyebarkan kerusakan genetik laki-laki feminim.
Kabar ini diungkapkan oleh @tamin_pardede di media sosial X pada 14 November 2023. Video ini pun telah dilihat sebanyak 431.000 pengguna.
Pria berambut gondrong dengan kaus berwarna hitam dalam unggahan itu menjelaskan kemampuan bakteri Wolbachia untuk merombak genetik akan dimanfaatkan oleh Bill Gates yang diduga adalah bapak dari kaum LGBT untuk menciptakan perubahan perilaku seksual menyimpang pada manusia.
- Mengenal Sosok Profesor Indonesia yang Kerja Bareng Bill Gates Ciptakan Nyamuk Wolbachia
- Nyamuk Wolbachia akan Dilepas ke Alam, Sebar Bakteri Baik Berantas DBD
- Mengenal Nyamuk Wolbachia Buatan Bill Gates, Inovasi Baru Lumpuhkan DBD di Indonesia
- Sudah Diuji di Indonesia, Ini Asal Usul Nyamuk Bill Gates dan Risikonya Bagi Manusia
Dalam unggahan tersebut juga dicantumkan potongan jurnal yang mengatakan bahwa Wolbachia mampu melakukan feminisasi terhadap laki-laki. Lalu, benarkah klaim tersebut?
Penelusuran
Setelah Cek Fakta merdeka.com melakukan riset lebih lanjut, hingga saat ini belum terdapat temuan kasus bakteri Wolbachia dapat menginfeksi manusia.
Wolbachia adalah organisme khusus yang berada di serangga serta laba-laba, tungau, krustasea darat (Breeuwer & Jacobs 1996, Bouchon et al. 1998, Taylor & Hoerauf 1999, Oh et al. 2000, Bandi et al. 2001, Rowley et al. 2004). Namun, Wolbachia belum pernah ditemukan menginfeksi manusia atau mamalia lain, baik pada burung, reptil, atau ikan.
Selain itu, mengutip informasi dari situs turnbackhoax.id, pengajar dan peneliti Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Adi Utarini telah mengoonfirmasi bahwa bakteri Wolbachia ini tidak berbahaya bagi manusia. Justru bakteri ini bisa membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
Adapun menurut dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD melalui akun TikToknya, bakteri Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti kupu-kupu, ngengat, capung, lalat buah, bukan hasil rekayasa.
Seperti yang diketahui, nyamuk Wolbachia ini akan dilepaskan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi membeberkan pemerintah menerapkan pilot project teknologi wolbachia di Indonesia di lima kota, yakni Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang.
Ia mengatakan itu sesuai dengan Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.
Kepala Suku Dinas Kesehatan di Jakarta Barat Erizon Safari, juga menyampaikan bahwa nyamuk ini diperkirakan akan disebar pada awal bulan Desember 2023 di wilayah Jakarta Barat. Erizon mengatakan pihaknya bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang bekerja bersama-sama menjalankan program pemberantasan DBD dengan menggunakan nyamuk Wolbachia ini.
Sebelumnya, teknologi Wolbachia ini pernah diimplementasikan di Sleman dan Bantul, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan di tahun 2021 dan 2022.
Prof. dr. Adi Utarini menjadi yang pertama membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat. Bersama tim WMP Yogyakarta, Adi Utarini berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta sebesar 77%.
“Penelitian WMP Yogyakarta, sudah menghasilkan bukti bahwa di wilayah yang kita sebari nyamuk angka denguenya menurun 77,1% dan angka hospitalization karena dengue berkurang 86,1%. Intervensi ini efektivitasnya lebih bagus daripada vaksin dengue,”
ujarnya.
merdeka.com
Dengan begitu, klaim pada postingan yang menyebutkan nyamuk Wolbachia menyebarkan gen LGBT tidaklah benar.
Kesimpulan
Unggahan pada media sosial X yang mengklaim penyebaran nyamuk Wolbachia ini adalah misi Bill Gates untuk menyebarkan virus LGBT adalah hoaks. Faktanya, meskipun bakteri Wolbachia ini mampu melakukan feminisasi pada laki-laki, belum ada temuan manusia yang terinfeksi akibat bakter ini.
Selain itu, sebelumnya pun nyamuk ini sudah pernah diuji dan diterapkan di beberapa kota di Indonesia, seperti Yogyakarta.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7040150/kemenkes-ri-klaim-nyamuk-wolbachia-efektif-tekan-dbd-gimana-cara-kerjanya
https://linggaupos.disway.id/read/652648/nyamuk-wolbachia-dari-bill-gates-pada-awal-desember-2023-akan-disebarkan-di-jakarta-barat-untuk-cegah-dbd
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5221451/
https://edepot.wur.nl/121410
https://turnbackhoax.id/2023/11/16/salah-penyebaran-nyamuk-wolbachia-untuk-membentuk-genetik-lgbt-melalui-nyamuk-tersebut/
https://twitter.com/tamim_pardede/status/1724455758472049140/photo/4
https://www.scielo.br/j/mioc/a/Ls4LwJrfBJwRqXf3SPQLP4s/