Viral Guru Eksploitasi Siswi SMP di Tabanan, Difoto dengan Seragam Ketat dan Pose Sensual
Guru dengan akun Instagram Nangkela itu berulang kali membuat konten dengan model sejumlah siswi SMPN 2 Kerambitan dengan seragam ketat dan pose sensual.
Seorang guru di Bali karena diduga mengeksploitasi siswi di bawah umur. Dia membuat dan mengunggah video dan foto siswinya dengan pose sensual.
Diketahui guru dengan akun Instagram Nangkela itu berulang kali membuat konten dengan modelnya sejumlah siswi SMPN 2 Kerambitan, Tabanan. Ini terlihat dari seragam dan pengambilan gambar berlatar di sekolah.
- Viral Siswi SD di Ogan Ilir Kerap Disiksa Ibu Kandung, Terbongkar Setelah Guru Curiga
- Pengakuan Guru SMP Eksploitasi Murid dengan foto Seragam Ketat dan Pose Sensual di Tabanan
- Viral Siswi SMP Dibully Teman Sekelas, Hijab Ditarik hingga Jatuh dan Terbentur Meja Ini Pemicunya
- Viral Seorang Guru Tiba-tiba Diam saat Mengajar usai Baca Curhatan Siswanya, Bikin Ikut Sedih
Konten yang dibuat sang guru viral setelah diunggah dan dikritik melalui sebuah utas dari akun X @nad3tte yang sudah dilihat sebanyak 2,2 juta kali. Netizen pun mengecam aksi sang guru.
Respons Pemprov Bali
Pemerintah setempat langsung merespons kejadian ini. Sekda Bali Dewa Made Indra mengatakan akan menelepon Sekda Tabanan.
"Malam ini saya telepon Sekda Tabanan, paling tidak memerintahkan Kepala Dinas Pendidikannya segera mencari tau bagaimana peristiwa ini," kata dia kepada Antara di Denpasar, Selasa (20/8).
Dewa Made Indra memutuskan untuk turun menelusuri, apalagi sejumlah komentar masyarakat yang menilai seragam sekolah ketat merupakan hal yang tidak wajar dan sudah mencoreng nama Bali.
"Aturan seragam di sekolah pasti ada seperti pakaian sopan, kalau wanita tidak boleh pakaiannya ketat, kemudian rok harus di bawah lutut, kaos kaki di atas mata kaki, saya pikir semua sekolah melakukan itu," ujarnya.
"Ini pasti kasus bersifat individual, ini harus jadi pelajaran bahwa nanti kepala sekolah-kepala sekolah harus melakukan pembinaan," sambung birokrat nomor satu di Pemprov Bali itu.
Tindakan Awal
Dewa Made Indra menduga dengan ramainya perbincangan kasus ini semestinya Pemda di Tabanan sudah terlebih dahulu mengetahui, sehingga dalam tahap awal ia ingin mengonfirmasi kebenarannya."Kami berharap pemerintah kabupaten segera mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini, jika nanti setelah dilakukan pemeriksaan ada pelanggaran disiplin, maka kami sarankan segera ditindak," tegas Dewa Made Indra.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama mengatakan tindakan awal sudah diambil pihak sekolah.
"Sudah dilakukan rapat kepala sekolah, pengawas dan wakil kepala sekolah dengan memanggil guru yang bersangkutan, diperintahkan akun dihapus dan guru atau pemilik akun diberikan sanksi pembinaan," ujarnya.