Viral Kerumunan Pesta di Hotel, Gubernur Sumut Bakal Tegur Penyelenggara
"Pasti itu melanggar. Untuk itu kami tegur, hotelnya berurusan dengan Satuan tugas (Satgas Covid-19)," ujar Edy.
Video sejumlah wanita yang sedang berpesta dan berjoget tanpa menerapkan protokol kesehatan (prokes) di salah satu hotel di Kota Medan, pada Rabu (21/4) malam, viral di media sosial. Kerumunan para wanita itu diketahui merupakan acara family gathering salah satu produk kosmetik.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku bakal menegur pihak hotel lantaran menyelenggarakan pesta tanpa menerapkan prokes.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Ndalem Priyosuhartan pernah dijadikan tempat isolasi covid-19? Bangunan itu memiliki banyak koleksi barang antik.
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
"Pasti itu melanggar. Untuk itu kami tegur, hotelnya berurusan dengan Satuan tugas (Satgas Covid-19)," ujar Edy di Medan, Jumat (23/4).
Edy menegaskan, tindakan terhadap para pelanggar prokes akan tetap diproses, termasuk pihak penyelenggara yang menciptakan kerumunan.
"Tindakan tetap berjalan. Aturan dikhianati, maka ada tindakan," tegasnya.
Namun, Edy menampik jika penerapan prokes yang dilakukan masyarakat belakangan ini sedikit mengendur.
"Tidak kendur itu. Satu tahun tiga bulan sudah (pandemi) mungkin sudah agak agak bosan, diingatkan balik kembali. Jangan bosan karena ini untuk menjaga kesehatan," pungkasnya.
Baca juga:
MUI: Menegakkan Protokol Kesehatan Bagian dari Ibadah
Nobar Final Piala Menpora di Garut yang Luput dari Pantauan Satgas
Kasus Covid Meningkat, Warga Banda Aceh Diimbau Patuhi Prokes
Heboh Kesawan City Walk Dinilai Langgar Prokes, Ini Tanggapan Pemkot Medan
Doni Monardo: Selamat Hari Kartini, Terima Kasih Perempuan yang Patuh Prokes