Viral Mahasiswa Baru Unismuh Makassar Dianiaya Senior
Kepala Bagian (Kabag) Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra membenarkan kejadian viral terkait penganiayaan dialami oleh mahasiswa baru. Ia mengungkapkan sebenarnya ada dua orang menjadi korban penganiayaan oleh seniornya.
Sebuah video seorang mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengalami tindak penganiayaan oleh seniornya viral di media sosial.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra membenarkan kejadian viral terkait penganiayaan dialami oleh mahasiswa baru. Ia mengungkapkan sebenarnya ada dua orang menjadi korban penganiayaan oleh seniornya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
"Korban pertama yang ada di dalam video itu mahasiswa Fakultas Pertanian semester 4, EA. Satu lagi AW," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/5).
Korban penganiayaan kedua yakni AW, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). AW juga saat ini sudah semester 4.
"Kekerasan yang terlihat dalam video itu terjadi di lantai 2 Gedung Iqra Unismuh Makassar. Kejadiannya Senin (29/5) pukul 14.30 Wita," bebernya.
Hadi menjelaskan saat kejadian AW berada di dalam ruang kelas sehingga tidak terpantau kamera saat insiden tersebut terjadi. Berdasarkan hasil visum, EA mengalami luka di bagian kepalanya dan AW memar di pelipis sebelah kanan.
"Ada satu korban yang tidak terekam dalam video yang beredar itu," kata dia.
Sementara Wakil Rektor III Unismuh Makassar Muhammad Tahir geram terjadinya penganiayaan dialami dua korban. Ia pun mendukung langkah korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Rappocini.
"Kami mendukung langkah yang diambil korban melapor ke Polsek Rappocini. Kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dengan seadil-adilnya," tegasnya.
Meski mendukung langkah diambil korban dengan melapor ke polisi, Tahir menegaskan pihak kampus akan melakukan investigasi. Hal tersebut untuk memastikan, pelaku penganiayaan apakah tercatat sebagai civitas akademi Unismuh Makassar atau bukan.
"Kami masih perlu melakukan investigasi lebih jauh terkait dengan oknum yang terlibat, apakah benar mereka merupakan mahasiswa Unismuh," kata dia.
Tahur menegaskan Unismuh Makassar tidak menolerir tindakan kekerasan dalam bentuk apapun. Tahir mengatakan bakal menindak tegas para pelaku penganiayaan.
"Jika terbukti bahwa pelaku penganiayaan adalah oknum mahasiswa Unismuh, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Rappocini Ajun Komisaris Muhammad Yusuf membenarkan ada dua orang korban penganiayaan yang telah melapor terkait kejadian tersebut. Ia menyebut kedua korban sudah diambil keterangannya oleh penyidik.
"Iya, sudah melapor," kata dia.
Ia menjelaskan kronologi kejadian berawal saat korban EA hendak memasang spanduk. Saat itulah mereka didatangi sejumlah orang.
"Pengakuannya mau memasang spanduk, terus dilihat dan didatangi sejumlah orang di situ," bebernya.
Yusuf mengaku sudah mengidentifikasi para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadai EA dan AW.
(mdk/fik)