Viral Mahasiswa Mengaku Dipukul Paspampres, Istana: Yang Mendekat ke Presiden Harus Dapat Izin
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara mengenai viral mahasiswa dipukul Paspampres
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara mengenai viral warga mendapat bogem mentah diduga dari anggota Pasmpamres usai nekat menerobos penjagaan demi bisa berfoto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasbi menerangkan, semua keamanan untuk Presiden telah diatur oleh Paspampres. Sehingga, semua yang mendekat kepada kepala negara seharusnya sudah mendapat izin dari Paspampres.
- Viral Momen Mahasiswa KKN di Kampung Halaman Pratama Arhan, Tuai Perhatian
- Viral Dosen Traktir Mahasiswa Siomay, Pedagang Dibawa Masuk Kelas
- Viral Mahasiswa Tulis Tangan Tugas Kuliah Selama 3 Minggu dan Hilang dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
- Viral Jari Mahasiswi Terjepit di Lubang Kursi Besi, Begini Cara Damkar Bantu Evakuasi
"Itu kan diatur oleh Paspampres. Seperti biasa aja. Yang mendekat ke Presiden kan harus dapat clearance dari Paspampres. Kalau yang enggak dapat clearance ya tentu enggak bisa," kata Hasan Nasbi di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).
Hasbi menyebut, Paspampres sudah mengklarifkasi bahwa pemukulan itu bukan dilakukan oleh anggotanya. Menurutnya, perlu dicermati siapa pelaku pemukulan itu.
"Biar tahu benar ada itu atau siapa yang melakukannya. Kita kan belum bisa konfirmasi sampai sekarang. Karena dari Paspampres kan sudah nyata kan tidak ada dari mereka," kata Hasan.
Danpaspampres Buka Suara
Sementara, Komandan Paspampres Mayjen Achiruddin membantah anggotanya memukul warga setelah berfoto selfie dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Timur.
"Yang pasti, tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh Paspampres. Banyak pers, pengamanan dari pihak wilayah saat itu," kata Achiruddin.
Achiruddin berharap masyarakat juga memahami SOP Paspampres dalam melakukan pengamanan terhadap presiden. Sehingga tidak berbuat yang agresif dan terkesan membahayakan objek VVIP.
"Apabila ingin foto, tidak perlu ngotot atau agresif. Bapak Presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Namun harus antre, karena banyak
Viral Mahasiswa Dipukul Paspampres
Untuk diketahui, seorang mahasiswa mendapat bogem mentah dari anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) usai nekat menerobos penjagaan demi bisa berfoto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Peristiwa itu terjadi saat Jokowi melakukan lawatan ke Samarinda, Kalimantan Timur. Melansir dari unggahan di akun Instagram @terangmedia, membagikan video merekam detik-detik saat Paspampres memukul mahasiswa tersebut karena menerobos pengamanan.
"Menerobos Paspampres Ring 1 untuk berfoto dengan Jokowi seorang mahasiswa membagikan videonya di sosial media terkena hantaman paspamres," tulis keterangan video.
Dalam video, mahasiswa tersebut merekam dirinya sendiri ketika berhasil mencegat Jokowi tepat di depan pintu mobil.
Dia terlihat sangat puas ketika akhirnya bisa berfoto dan berada sangat dekat dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Setelah berfoto dan menerima hadiah kaos dari presiden, mahasiswa tersebut kemudian diminta untuk menjauh.
Seorang anggota Paspampres terdengar sempat memperingatkan mahasiswa tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya sebelum akhirnya melayangkan pukulan tepat di bagian perut.
"Lain kalo gaboleh kamu kaya gitu ya," kata seorang Paspampres.
Setelah dipukul, mahasiswa tersebut sempat terdiam dan merintih kesakitan. Dalam video, dia kemudian marah dan merasa tak terima dengan perlakuan paspampres padanya. Dengan nada tinggi, ia pun menyebut sengaja akan memviralkan video itu untuk memperoleh keadilan.
"Saya dipukul sama pasukan presiden tadi hanya karena foto sama presiden. Itu presiden Republik Indonesia dan presiden rakyat. Kenapa saya harus dihantam sama Paspampres. Untung saya enggak mati," kata si mahasiswa.
"Saya sudah minta maaf tapi kenapa saya harus dihantam sama paspampresnya enggak boleh begitu. Saya enggak terima ini negara hukum dan saya mahasiswa hukum enggak boleh begitu. Lihat saja ini videonya ada semua nanti," tambahnya.