Viral Polwan 'Ganggu Orang Makan' di Surabaya, Polda Jatim Buka Suara
Polwa bernama Brigadir Putri Cikita, dan Inspektur Polisi Dua Ian Braja yang ikut dalam patroli tersebut juga sudah diperiksa
Polisi merespons video viral polisi wanita (Polwan) yang mengganggu orang sedang makan di Surabaya, Jawa Timur. Polisi pun meminta pada netizen agar tak lagi menghujat lantaran kedua belah pihak telah saling memaafkan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menyatakan, pihaknya meluruskan penggalan video yang viral di media sosial tersebut.
- VIDEO: Polda Jatim Klarifikasi Viral Aksi Polwan Tegur Warga Makan, Ini Akhirnya yang Terjadi
- Viral Polwan di Surabaya 'Dirujak' Netizen Karena Ganggu Orang Makan, Dianggap Tak Punya Sopan Santun
- Viral, Warga dan Polisi Gerebek Kades di Ogan Ilir saat Mesum dengan Selingkuhan
- Viral Wanita Dipukul Pria Hingga Terjengkang di Cimahi, Ini Kata Polisi
“Saya akan meluruskan terkait penggalan video yang viral, yaitu video kegiatan patrol yang diliput oleh salah satu media televisi nasional. Kami sampaikan di sini bahwa kejadian itu memang benar adanya,” katanya, Senin (26/8).
Dijelaskannya, patroli yang digelar oleh tim dari Samapta Polrestabes Surabaya itu digelar pada 22 Juli lalu. Lokasi yang videonya viral adalah sebuah warung kopi di Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Ia menegaskan, bahwa video yang viral itu adalah penggalan saja.
"Yang terjadi sebenarnya, ketika anggota Samapta Polrestabes Surabaya melakukan patroli, petugas melihat sekumpulan pria yang tengah menggelar minum minuman keras bersama. Disitulah terjadi miskomunikasi," tegasnya.
Polwan Tersebut Sudah Minta Maaf
Terkait viralnya video itu, pihaknya sudah memanggil pria yang ditegur Polwan dalam video bernama Andi Darmawan.
Sementara itu, baik Polwa bernama Brigadir Putri Cikita, dan Inspektur Polisi Dua Ian Braja yang ikut dalam patroli tersebut juga sudah diperiksa.
“Kemudian (keduanya) sudah kita periksa dan mereka sudah memahami kesalahan masing-masing. Yang satu (Andi Darmawan) ini minum minuman keras, yang satu (Ipda Ian Braja dan Brigadir Putri) mungkin dianggap tidak sopan di dalam melakukan wawancara dan mereka sudah saling memaafkan,” ujarnya.
Dengan klarifikasi tersebut, ia berharap netizen memahami apa yang sebetulnya terjadi dan tidak lagi mempersoalkan masalah tersebut. Apalagi, antara pihak-pihak yang terkait sudah saling memahami dan memaafkan.
“Dan tadi sudah saya lihat di akun media sosial si saudari Brigadir Putri Cikita ini sudah minta maaf secara pribadi kepada semua,” tegasnya.
Video Polwan Viral di Medsos
Sebuah potongan video yang menggambarkan seorang polisi wanita (polwan) dan beberapa anggota polisi berseragam tengah berbicara dengan seorang pria yang tengah makan di sebuah warung PKL viral di media sosial. Netizen menyoroti aksi polwan yang meminta si pria tidak sambil makan saat diajak bicara dan disebut tidak sopan.
Potongan video berdurasi itu sebetulnya diposting akun X (Twitter) Divisi Humas Polri pada 24 Agustus 2024. video bermula ketika ada seorang polwan rupawan bersama sejumlah anggota polisi berseragam lengkap mendatangi sejumlah pria yang duduk-duduk di sebuah warung.
Potongan video itu adalah cuplikan tayangan sebuah program televisi. “Boleh dimatikan dulu rokoknya. Eh, Masnya dimatikan dulu. Uh, keren sekali gayanya ini,” kata si polwan menegur salah satu pria yang duduk di warung makan lokasi kejadian.
Kemudian, salah satu anggota polisi bertanya pekerjaan si pria yang ditanya. Yang ditanya menjawab bekerja sebagai teknisi di Pelabuhan Tanjuk Perak Surabaya. Lalu si polwan menyela dan menegur si pria yang ditanya karena berbicara sambil makan.
“Eh, Mas, kalau diajak ngobrol sopan, ya, sambil makan? Sopan enggak kaya gitu saya tanya?,” tegur si polwan.
Nah, potongan video di bagian itulah yang kemudian memantik banjir cibiran dari netizen. Potongan video saat si polwan menegur si pria yang bicara sambil makan itu kemudian diposting ulang oleh netizen.
Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar miring netizen. Warganet kebanyakan mencibir dan mengkritik dan menilai justru si polwan yang tidak sopan karena mengganggu orang makan.