Wagub Jateng Imbau Santri yang Kembali ke Ponpes Wajib Karantina Cegah Covid-19
Apabila pondok pesantren tidak memiliki tempat karantina yang memadai, katanya, bisa menggunakan fasilitas lain tetapi lebih dulu berkoordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta sejumlah santri yang pulang ke pondok pesantren di Jawa Tengah untuk menjalani karantina selama 14 hari. Karantina wajib dilakukan untuk memutus penularan virus covid-19.
"Para pengasuh ponpes harus teliti. Semua santri yang datang diarahkan untuk karantina. Pihak pondok pesantren wajib menyiapkan untuk tempat karantina," kata Taj Yasin, Jumat (5/6).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Apabila pondok pesantren tidak memiliki tempat karantina yang memadai, katanya, bisa menggunakan fasilitas lain tetapi lebih dulu berkoordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya.
"Kordinasikan kalau tidak punya fasilitas karantina. Nanti bisa gunakan fasilitas seperti gedung sekolah dan sebagainya," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta seluruh pengasuh pondok pesantren mewajibkan santrinya untuk cek kesehatan sebelum kembali ke pondok. Pengecekan itu penting sebagai acuan penanganan saat mereka tiba di pondok pesantren.
"Semua yang datang harus sudah periksa kesehatan dari daerahnya, bisa puskesmas, dokter pribadi atau rumah sakit. Ini untuk menindaklanjuti penanganan di pondok," ucapnya.
Putra ulama kharismatik, almarhum KH Maimoen Zubair ini juga telah menerapkan protokol kesehatan ketat di pondok pesantrennya yang ada di Rembang. Pihaknya juga telah menyiapkan shelter khusus untuk menampung sementara santri yang datang.
Ada dua tempat yang disiapkan untuk keperluan itu, yakni di Timur dan di Barat pondok pesantren. Jadi, santri yang datang dari dua arah itu, akan ditampung di dua tempat tersebut untuk dicek kesehatannya.
"Kami kerjasama dengan dinas kesehatan Rembang untuk melakukan pengecekan kesehatan dulu. Setelah itu, mereka akan kami arahkan ke tempat karantina yang sudah kami siapkan," terangnya.
Semua pengasuh pondok pesantren di Jateng menerapkan hal serupa. Sebab saat ini, sejumlah pondok pesantren sudah mulai melakukan aktivitas seperti biasa.
"Ada yang mulai 1 Juni kemarin santri-santri sudah masuk pondok. Jadi saya minta agar protokol kesehatan ini benar-benar dilaksanakan secara ketat," tutupnya.
(mdk/lia)