Wagub Uu Ruzhanul: 33,5 Juta Warga Jabar Divaksinasi Covid-19 dalam 1 Tahun
Hari ini, puluhan tokoh dan tenaga kesehatan serta unsur pimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi serta Polda Jawa Barat menjalani vaksinasi kedua. Selain Uu Ruzhanul Ulum, hadir pula Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja; hingga Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri.
Wagub Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat hati-hati tentang hoaks yang beredar di media sosial soal vaksinasi Covid-19. Dia meyakini, vaksinasi dapat membantu meredam penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
"Ada di medsos yang menyatakan vaksin akibatnya negatif, jangan dipercaya. Saya berharap, masyarakat yang masih men-share, menakuti tentang vaksin mohon hentikan karena ini kepentingan bersama," ucap Uu usai mengikuti program vaksinasi tahap kedua di di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Kamis (28/1).
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Uu menegaskan, Pemprov Jabar menargetkan 33,5 juta warganya divaksinasi Covid-19. Dia yakin, dalam satu tahun program vaksinasi di wilayahnya dapat rampung.
"Estimasi 80 persen warga jabar divaksinasi atau sekitar 33,5 juta jiwa ini akan selesai dalam 1 tahun. Petugas hari ini sudah dipersiapkan 11 ribu orang. Kalau kurang, pemprov akan menyiapkan kembali secukupnya supaya vaksin segera dilaksanakan di seluruh daerah," kata dia.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Hari ini, puluhan tokoh dan tenaga kesehatan serta unsur pimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi serta Polda Jawa Barat menjalani vaksinasi kedua. Selain Uu Ruzhanul Ulum, hadir pula Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja; hingga Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri.
"Saya secara pribadi, ketika vaksin pertama, dua minggu ke belakang tidak ada gejala apapun. Insya allah saya punya keyakinan yang sama (setelah suntikan kedua) tidak ada gejala apapun," kata dia.
Dia berharap, reaksi yang dirasakannya itu bisa menambah kepercayaan masyarakat dengan program vaksinasi dari pemerintah. Tidak ada lagi informasi bersifat hoaks yang beredar di media sosial dengan narasi membuat ketakutan.
Senada dengan Uu, Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri mengaku tidak merasakan gejala apapun usai menjalani vaksin pertama. Ia bisa tetap beraktivitas seperti biasa tanpa ada gangguan kesehatan.
"(suntikan vaksin) yang kedua mudah-mudahan seperti yang pertama kemarin. Yang jelas saya meyakinin vaksin ini halal, aman dan insya allah memberikan kekebalan tubuh. Masyarakat tidak usah ragu, insya allah vaksin untuk kebaikan kita bersama," ucap dia.
Disinggung mengenai informasi hoaks tentang vaksin di media sosial, ia tak menampik keberadaannya. Namun, sejak vaksinasi pertama berjalan baik, intensitas pemberitaan hoaks terus mengalami penurunan.
"Memang ada (berita hoaks vaksin). Tapi tensinya semakin turun. Saya yakin vaksin yang pertama berhasil, yang kedua juga akan berhasil, kiranya juga mengikis berita yang tidak bertanggungjawab tadi yang eberdar di medsos. Kalau memang (tetap ada hoaks) terjadi kita tidak akan tinggal diam," pungkasnya.
Baca juga:
Permintaan Minyak Dunia Diprediksi Naik Didorong Distribusi Vaksin
MUI Lebak Sebut Umat Muslim yang Meninggal karena Covid-19 Mati Syahid
Pemerintah Telah Distribusi 1,8 Juta Vaksin Sinovac untuk 900 Ribu Nakes
Kemenristek Target Serahkan Bibit Vaksin Merah Putih ke Bio Farma Maret 2021
Tasikmalaya Mulai Vaksinasi 29 Januari
Rincian Anggaran yang Sudah Dikeluarkan Pemerintah Jokowi untuk Vaksin Covid-19