Wakapolri beberkan jenderal polisi yang dijagokan jadi pimpinan KPK
Total ada lima polisi berpangkat Irjen berminat gabung KPK, antara lain Kapolda Papua dan mantan Kapolda Jawa Barat.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Budi Gunawan menegaskan, bahwa Polri tidak memerintahkan anggotanya mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Polri sendiri sangat selektif menentukan perwira tinggi yang ingin berkarier di KPK.
"Kita sortir, kita nilai yang terbaik, yang pantas, matang, dan memiliki kemampuan aspek memadai bisa membangun sinergi yang baik," kata Budi di Mabes Polri, Senin (22/6) malam.
BG mengatakan sudah ada tiga perwira tinggi yang mengajukan diri untuk masuk dalam seleksi capim KPK. Ketiganya adalah Kapolda Papua Irjen Yotje Mende, dan Irjen Syahrul Mamma yakni Pati SSDM Polri yang ditugaskan di Kemenko Polhukam bidang Koordinasi Keamanan Nasional. Sementara yang sebelumnya turut direkomendasikan adalah seorang purnawirawan berpangkat jenderal bintang dua, yaitu mantan Deputi Pemberantasan BNN, Irjen (Purn) Benny Mamoto.
Selain itu, kata BG masih ada tiga nama yang menyusul yaitu Brigjen Pol. Basariah Panjaitan pengajar di Sekolah dan Staf Pimpinan Polri, lalu Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, yang kini menjabat Asisten Sarana dan Prasarana Polri. Serta Irjen Pol V. Sambudioyono selaku Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional.
Dari keenam nama itu, lanjut BG, sudah ada satu nama yang telah direstui Korps Bhayangkara. Menurutnya, pemberian rekomendasi karena yang bersangkutan pakar di bidang reserse.
"Tapi (Basariah Panjaitan) belum mengajukan rekomendasi. Brigjen Basariah sudah direkomendasikan," ujarnya.
Menurutnya, Polri memiliki penilaian kinerja dan rekam jejak para perwira tersebut. Dia berharap, nanti salah satu perwakilan Polri dapat lolos seleksi pimpinan KPK.
"Semuanya bagus, yang direkomendasi bagus. Pasti yang terbaik yang kita kirim. Ya namanya untuk pertandingan," tutup BG.