Wakapolri: Pemberantasan terorisme dengan cara soft power
Wakapolri: Pemberantasan terorisme dengan cara soft power. Hal itu disampaikan Syafruddin bertemu Kepala Public Security Departemen (PSD) Kerajaan Jordania Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-Faqih. Syafruddin berbagi pengalaman terkait situasi keamanan di negara masing-masing, khususnya perihal aksi terorisme.
Wakapolri, Komjen Syafruddin, menyebut pemberantasan terorisme lebih baik dilakukan dengan cara soft power atau pencegahan ketimbang menggunakan hard power. Hal itu disampaikan Syafruddin saat melakukan kunjungan kerja ke Jordania.
"Pemberantasan terorisme dilakukan terutama dengan soft power dibandingkan hard power, pencegahan terorisme dipandang lebih baik dan penting. Selain itu, Jordania memiliki kesamaan dengan Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Jordania merupakan salah satu badan intelejen terbaik di dunia," Kata Syafruddin dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jakarta, Kamis (19/1).
Dalam kunjungan itu, Syafruddin menemui langsung Kepala Public Security Departemen (PSD) Kerajaan Jordania Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-Faqih. Syafruddin berbagi pengalaman terkait situasi keamanan di negara masing-masing, khususnya perihal aksi terorisme.
Pada kesempatan itu, mantan Kalemdikpol ini juga mengucapkan selamat kepada Sarhan yang dilantik sebagai Kepala Kepolisian Jordania yang baru. Dia juga menyampaikan salam hormat dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang tidak bisa hadir dalam kunjungan kepada Sarhan.
"Pak Kapolri menunjuk saya mengadakan kunjungan dan koordinasi masalah terorisme serta pengembangan kepolisian. Kami juga mengundang Kepolisian Jordan untuk ke Indonesia agar jalinan kerjasama semakin erat dan lancar," ucap dia.
Dijelaskan dia, dalam kunjungannya ada beberapa hal yang dibahas dengan Sarhan, salah satunya menyangkut tantangan global yang harus dihadapi bersama adalah terorisme. Syafruddin mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian di Karak yang menyebabkan kematian.
Namun, dia mengapresiasi langkah cepat pihak Jordania yang menangkap tersangka dan otak pelaku teroris. "Tentu secara teknis intelejen sangat cepat mengantisipasinya. Indonesia dan Jordan mampu menyelesaikan dengan cepat," ujar dia.
Di sisi lain, Syafruddin menawarkan kerjasama khusus dnegan Kepolisian Jordan dan kini sedang merancang menempatkan LO Kepolisian Indonesia di Jordan. Menurutnya, mungkin secara teknis hal ini akan ditindaklanjuti kerjasama capacity building, kerjasama pelatihan dan pendidikan.
"Ini perlu kita tingkatkan pendidikan di bidang transnational crime, penanggulangan terorisme, human trafficking dan masalah global lainnya serta transfer pengetahuan intelijen, law enforcemen dan lainnya," jelas dia.
Sementara itu, Sarhan mengatakan saat ini Jordania mendapatkan tantangan dari terorisme dan radikalisme. Dijelaskan dia, tantangan ini dari pengungsi yang memiliki macam background.
"Jordania telah menerima pengungsi dari tahun 1948 hingga saat ini, setiap hari kami menerima para pengungsi. Para pengungsi ini dari Libia, Suriah, Irak, Palestina dan lainnya sehingga berdampak pada Jordania dari segi ekonomi, keamanan dan sosial," ucap Sarhan.
Dia menjelaskan masalah serangan terorisme juga membawa keamanan yang tidak baik, mereka tidak membawa citra Islam yang baik. Menurut dia, negaranya memerangi paham extremisme dengan cara komunikasi, seminar serta menggalang dan menekan paham-paham tersebut.
Ia mencontohkan telah melakukan mediasi dengan beberapa para kriminalitas yang memiliki paham radikalisme sebanyak 365 orang dipenjara, kemudian berhasil mengembalikan mereka dari paham radikal sebanyak 61 orang.
"Jordania sangat mendukung sekali gerakan anti terorisme dan menekan paham extremisme, kami mengupayakan menekan dan menghilangkan paham tersebut," pungkas Sarhan.
Baca juga:
Kekerasan, intoleransi dan radikalisme mengancam demokrasi RI
Wakapolri berkunjung ke Yordania bahas kerja sama berantas terorisme
Legenda sepakbola Mesir masuk ke daftar teroris
Uang rupiah ditemukan di TKP penangkapan teroris Istanbul
Fokus berantas teroris, Menhan sebut Indonesia belum perlu wamil
RUU Terorisme masih tak berpihak pada korban, ini penjelasannya
Aliran dana terorisme tak lagi lewat bank, tetapi dunia maya
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.