Wakil Gubernur Jabar sebut kecelakaan tol Cipali human error
Secara infrastruktur dari hasil tinjauan tol Cipali, sudah sangat layak.
Kecelakaan maut di ruas Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) kembali terjadi, pada Senin (6/7) kemarin. Tujuh orang tewas dalam insiden tersebut. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyebut rangkaian kecelakaan, termasuk yang terakhir, karena faktor manusia atau human error.
Kecelakaan di ruang kilometer 178 itu, melibatkan dua kendaraan dimana minibus Grand Max nopol E 1720 MF yang bergerak dari Jakarta menuju Cirebon menabrak truk molen yang parkir di bahu jalan. Minibus bermuatan 11 orang itu melaju kencang dan menghantam truk.
"Iya faktor human error. Karena itu (jalan) mulus kok. Saya sudah cek dan itu memang enak. Lebih bagus dari Cipularang malah. Tapi karena lurus itulah menjadi letih, karena dari Jakarta saja itu mencapai 178 km. Itu capai titik jenuh," kata Demiz, sapaan akrabnya, di Balai Kota Bandung, Selasa (7/7).
Secara infrastruktur dari hasil tinjauan tol terpanjang di Indonesia, Cipali, lanjut dia sudah sangat layak. Beberapa rambu petunjuk terus dalam penyempurnaan. Sebab tol tersebut akan segera menghadapi musim mudik.
"Memadai sebenarnya untuk lebaran," ujarnya. Namun jalan beton yang membentang menurutnya bisa dilapisi kembali aspal. Karena jalan beton menyebabkan ban mudah aus. "Beton seperti itu ban gampang habis. Mungkin nanti setelah lebaran, yang penting sekarang layak."
Dia menambahkan, rest area di tol penghubung Jabar dan Jateng tersebut sudah dilengkapi. Sehingga pengemudi yang lelah bisa beristirahat jika jenuh saat berkendara. "Rest area sudah delapan. Jadi setiap 30 kilometer sudah ada," terangnya.
Wagub mengimbau pada pengemudi tetap hati-hati dalam berkendara. Selain mengecek kendaraan dan taat aturan lalu lintas, badan juga harus segar. "Dan baca bismillah," terangnya.