Wakil Gubernur Jatim sebut 2.114 warganya terjangkit DBD
Menurut Gus Ipul total warga yang terjangkit DBD mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf mengatakan sebanyak 2.114 warganya terserang DBD, 48 di antaranya meninggal dunia. Gus Ipul sapaan Saifullah menyebut kasus DBD sudah menyebar di semua kabupaten dan kota di Jawa Timur.
"Kepada yang terhormat Ibu Menkes, kami laporkan situasi DBD di Jatim untuk bulan Januari kasus DBD tersebar di semua kabupaten atau kota se Jatim dengan total kasus tercatat sebanyak 2.114 kasus dengan 42 orang meninggal dunia," kata Gus Ipul dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (3/2).
Menurut Gus Ipul total warga yang terjangkit DBD mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Di mana, pada bulan Januari tercatat ada 4.584 warga yang terkena DBD dan 59 di antaranya meninggal dunia.
"Kalau dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2015 jauh berkurang, di mana pada bulan Januari 2015 jumlah kasus 4.584 dengan meninggal 59 orang," ujar dia.
"Lima kab dengan jumlah kasus yang tertinggi yaitu di Kabupaten Jombang 235 kasus, Kabupaten Pacitan 152 kasus, Banyuwangi 142 kasus, Kabupaten Mojokerto 95 kasus dan Kabupaten Kediri 94 kasus," tambahnya.
Sementara, untuk angka kematian terbanyak akibat DBD terdapat di Jombang dengan total 8 orang meninggal dunia, Kabupaten Kediri 4 orang, Kabupaten Mojokerto 4 orang, Kabupaten Bojonegoro 3 orang dan Kabupaten Malang 3 orang. Dari sejumlah daerah itu, warga Kabupaten Sidoarjo lah yang paling banyak terkena DBD.
"Kota Probolinggo di bulan Jan 2015 20 sedangkan di Januari 2016 47 kasus," terangnya.
Gus Ipul menyesalkan pihak pemkot atau pun pemkab yang belum juga menetapkan status KLB. Padahal, pada Januari 2015 silam, 27 kabupaten atau kota di Jatim langsung menetapkan status KLB ketika warganya terkena DBD.
Melihat maraknya wabah DBD, Gus Ipul mengimbau warga Jatim untuk waspada. bahkan, untuk mengantisipasi penyebaran DBD, Gus Ipul mengaku pihaknya telah menyiapkan stok logistik atau pun peralatan lainnya yang siap didistribusikan ke daerah-daerah yang memerlukan.
"Menyampaikan tentang kewaspadaan dini sebelum penularan. Melakukan pendampingan ke kota dan kabupaten dengan mendistribusikan dan menyiapkan stok logistik serta peralatan untuk penanggulangan DBD ke kabupaten dan kota yang memerlukan," tandas dia.