Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Mulai Pulih Setelah Positif Covid-19
Ghufron sebelumnya mengalami gejala sesak nafas dan meriang, namun dianjurkan menjalani isolasi mandiri oleh dokter. Setelah lebih dari tujuh hari menjalani isolasi mandiri, Ghufron mengaku berhasil melawan virus tersebut.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron telah menjalani isolasi mandiri akibat terpapar virus Covid-19. Kini kondisi pimpinan KPK berlatar belakang akademisi ini mulai kembali pulih setelah menjalani isolasi mandiri sejak Senin 28 Juni 2021.
"Alhamdulillah insyaAllah sembuh setelah beberapa hari menjalani isolasi dan pengobatan, hari ini saya merasakan badan saya enakan. Mulai pulih sedia kala," ujar Ghufron dalam keterangannya, Selasa (6/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Ghufron sebelumnya mengalami gejala sesak nafas dan meriang, namun dianjurkan menjalani isolasi mandiri oleh dokter. Setelah lebih dari tujuh hari menjalani isolasi mandiri, Ghufron mengaku berhasil melawan virus tersebut.
"Kepada segenap sahabat semua yang sedang terpapar Covid-19, percayalah Anda semua akan mampu melewati masa inkubasi Covid-19, lima atau tujuh hari. Setelah itu Anda akan mengalami pemulihan diri," kata Ghufron.
Ghufron menyarankan kepada seluruh pasien Covid-19 untuk tetap bersemangat menjalani proses kesembuhan. Menurut Ghufron, presentasi pasien sembuh lebih banyak ketimbang pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19.
"Penting saya sampaikan ini karena di tengah saling susul-menyusulnya berita wafatnya sahabat, para ulama karena Covid-19 yang membanjiri ruang dengar dan baca, sosmed, grup-grup semakin mengerikan, bahwa yang wafat banyak benar, namun presentase kesembuhan sesungguhnya jauh lebih banyak," kata Ghufron.
Ghufron mengaku hingga hari ini belum kembali menjalani tes swab antigen maupun PCR untuk mengetahui apakah masih positif atau sudah negatif Covid-19. Menurut Ghufron, masa inkubasi Covid-19 di dalam tubuhnya sudah lewat.
"Saya belum tes PCR kembali karena jadwalnya masih besok. Namun dalam perasaan saya sudah sehat, setidaknya indikator Covid-19 sudah tidak ada lagi pada diri saya. Panas, sesak, indra rasa dan bau semua sudah pulih," kata Ghufron.
Ghufron menceritakan kondisinya yang sudah stabil kini untuk memberikan semangat bagi para pasien Covid-19. "Mari alumni Covid-19, kalau kita tak mampu mengobati sahbaat kita yang sakit, mari setidaknya kita bersedekah semangat hidup, sebarkan cerita sukses anda melawan Covid-19," kata Ghufron.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Buntut Penumpukan di Titik Penyekatan PPKM Darurat, Polisi Sidak Perkantoran di DKI
Kasus Positif Covid-19 Meningkat di Bali, Satgas Sebut BOR dan Tabung Oksigen Aman
Jokowi Cek Kesiapan Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Covid, Berharap Kamis Beroperasi
Polisi Ancam Pihak yang Manfaatkan Pandemi Covid-19 untuk Cari Keuntungan
Menkes Ungkap Tujuh Provinsi Rawan Penularan Covid-19 Varian Delta
Epidemiolog Sebut Pola Kenaikan Covid-19 saat Ini di RI dan India Sama