Wakili Jokowi, Stafsus lepas rangkaian terakhir 2 wanita gapai Seven Summits dunia
Diaz menyampaikan pelepasan ini sedianya dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi. Namun, Kepala Negara berhalangan hadir lantaran tengah melakukan kunjungan kerja ke daerah.
Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono melepas dua orang perempuan dari The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari yang akan mendaki Gunung Everest pada bulan Maret-Juni 2018. Pendakian bertujuan untuk menaklukkan seven summits atau tujuh puncak tertinggi di tujuh benua berbeda.
Diaz mengakui tak mudah mendaki Gunung Everest. Terlebih, suhu di puncak Everest dapat turun hingga -60 derajat celcius dengan angin yang mencapai >300 km/jam.
-
Kapan Asmujiono berhasil mencapai puncak Gunung Everest? Asmujiono berhasil mencapai Puncak Everest pada 26 April 1997, pukul 15.45 waktu Nepal.
-
Apa yang berhasil dikibarkan oleh Asmujiono di puncak Gunung Everest? Asmujiono, warga Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, jadi salah satu warga Indonesia yang berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Everest.
-
Kapan Edmund Hillary dan Tenzing Norgay berhasil menaklukkan puncak Everest? Pasangan petualang, Norgay seorang Sherpa Nepal-India dan Hillary seorang Selandia Baru, mencapai puncak Everest pada pukul 11:30 pada tanggal 29 Mei, menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak gunung yang terkenal di dunia ini.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Di mana letak Gunung Papandayan? Gunung Papandayan sendiri memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, dan terletak persis di Kecamatan Cisurupan.
-
Siapa yang memimpin pelatihan pendakian ke puncak Gunung Everest? Tim tersebut mendatangkan pelatih Anatoli Boukreev dan dokter dari Rusia, termasuk didampingi sherpa terbaik dari Nepal.
"Kita harus mengapresiasi apa yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan oleh WISSEMU mempertimbangkan tantangan yang dihadapi," kata Diaz dalam kegiatan #DengarYangMuda seri ke-7 sekaligus pelepasan dua pendaki dari WISSEMU di Sekretariat Negara, Jakata, Kamis (29/3).
Pendakian ini juga akan menempatkan keduanya sebagai perempuan Indonesia pertama yang berhasil menaklukkan tujuh gunung tertinggi di tujuh benua berbeda. WISSEMU sebelumnya telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua berbeda, yakni Puncak Jaya atau Cartensz Pyramid di Oseania, Elbrus di Eropa, Kilimanjaro di Afrika, Aconcagua di Amerika Selatan, Denali di Amerika Utara, dan Vinson Massif di Antartika.
Diaz menyampaikan pelepasan ini sedianya dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi. Namun, Kepala Negara berhalangan hadir lantaran tengah melakukan kunjungan kerja ke daerah.
"Presiden Joko Widodo menyambut baik kegiatan ini dan ingin menghadirinya, tetapi berhalangan akibat agenda kunjungan kerja," katanya.
Lewat Diaz, Jokowi mendoakan WISSEMU agar berhasil mencapai cita-cita dan memenuhi mimpinya. Ia juga berharap WISSEMU menjadi role model bagi generasi perempuan Indonesia berikutnya, seperti Susi Susanti, Dewi Sartika yang sukses pada bidangnya.
"Dengan apa yang telah maupun yang akan dilakukan WISSEMU, suatu hari nanti nama keduanya mungkin akan sejajar dengan nama-nama besar tersebut," katanya.
Diaz mengaku telah menghubungi Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok maupun KJRI Indonesia di Kathmandu, Nepal terkait perjalanan WISSEMU. Ia yakin WISSEMU bisa menggapai puncak Everest.
"Nama kalian telah mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional," katanya.
Sementara itu, Rektor Unpar Mangadar Situmorang berterima kasih kepada Presiden yang melalui Diaz telah memfasilitasi WISSEMU, termasuk kegiatan ini. Menurut dia, semangat dan pendampingan dari para senior Mahitala Unpar tentunya menjadi dukungan penting bagi setiap pencapaian WISSEMU.
"Semoga pendakian yang ketujuh ini berhasil baik sehingga dapat mengharumkan nama bangsa dan negara," katanya.
Dua pendaki WISSEMU juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah. Fransiska menyampaikan puncak Everest adalah puncak tertinggi di Asia maupun dunia dan menjadi penutup perjalanan WISSEMU menaklukkan seven summits.
"Kami memilih menggunakan rute utara yang melalui Tiongkok yang akan memakan waktu tempuh 57 hari. Tantangan terberat adalah tubuh untuk beradaptasi," kata Fransiska.
Baca juga:
Pria lumpuh ini bertekad daki Everest dengan kursi roda
Buat foto palsu pendakian Gunung Everest, dua polisi India dipecat
Pendaki Gunung Everest bersitegang soal kondisi Hillary Step
Rekor dunia, wanita India capai puncak Everest 2 kali dalam sepekan
Beradu cepat sampai puncak Everest
Pria 43 tahun ini nekat mendaki Everest sendirian dan tanpa izin