Kisah Warga Malang Taklukan Puncak Everest Demi Kibarkan Bendera Merah Putih, Sempat Ingin Menyerah
Pensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Ia mengenang betapa sulitnya perjalanan yang harus dilalui.
Kisah Warga Malang Taklukan Puncak Everest Demi Kibarkan Bendera Merah Putih, Sempat Ingin Menyerah
Asmujiono, warga Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, jadi salah satu warga Indonesia yang berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Everest. Ia menceritakan perjuangannya menaklukkan gunung setinggi 8.848 mdpl itu.
Tim Everest 1997
Saat bertugas sebagai anggota Kopassus, Asmujiono mendapat pengalaman berharga bergabung dalam tim Everest 1997. Tim ini dibentuk dengan misi mengibarkan bendera Merah Putih pada puncak tertinggi dunia. Sebelum terpilih sebagai anggota tim Everest 1997, Asmujiono harus bersaing dengan sejumlah personel Kopassus lain untuk membuktikan bahwa ia layak diberikan kesempatan menaklukan puncak tertinggi dunia itu.
-
Siapa yang pertama kali mencapai puncak Everest? Meskipun Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tercatat secara resmi sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1953, penemuan terbaru oleh pembuat film dan pendaki AS, Jimmy Chin, kembali memicu spekulasi tentang pencapaian Mallory dan Irvine.
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
-
Kenapa Hari Everest Internasional dirayakan? Ketika Hillary meninggal dunia pada tahun 2008, Nepal menetapkan Hari Everest Internasional untuk menghormatinya. Dengan begitu, dipilih tanggal 29 Mei, yaitu tanggal di mana Hillary dan Norgay berhasil menaklukkan puncak Everest.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Siapa yang pertama kali menaklukkan puncak Everest? Pasangan petualang, Norgay seorang Sherpa Nepal-India dan Hillary seorang Selandia Baru, mencapai puncak Everest pada pukul 11:30 pada tanggal 29 Mei, menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak gunung yang terkenal di dunia ini.
-
Siapa pendaki gunung yang tewas di Everest? Pada Juni 1924, sebuah tim ekspedisi melakukan pendakian Gunung Everest. Di tanggal 8 Juni, pendaki gunung asal Inggris bernama George L Mallory dan seorang mahasiswa teknik bernama Andrew 'Sandy' Irvine berangkat meninggalkan tim ekspedisi mereka untuk mecapai puncak. Sayangnya, mereka tidak pernah terlihat lagi dalam keadaan hidup.
Perjuangan
Tim besar yang terdiri dari 43 orang itu kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yakni Tim Utara dan Tim Selatan. Tim Utara beranggotakan enam orang, sementara Tim Selatan 10 orang. Pembentukan dua tim tersebut bertujuan untuk menaklukan Everest dari dua arah. Asmujiono yang saat itu berpangkat prajurit satu (pratu), bergabung dengan Tim Selatan bersama Sersan Satu (Sertu) Misirin dan Letnan Satu (Lettu) Iwan Setiawan. Dari 10 orang di Tim Selatan, hanya tiga orang tersebut yang dinyatakan siap mendaki puncak Everest.
Saat melakukan persiapan untuk pendakian Everest, Asmujiono bersama dua rekannya melakukan latihan perjalanan dari sejumlah titik kumpul (basecamp). Saat menjalani sesi persiapan tersebut, Asmujiono justru terkena gejala radang dingin atau frostbite. Cobaan itu tak membuatnya menyerah. Ia dan tim Everest 1997 menuju puncak tertinggi dunia dari basecamp 4 pada 26 April 1997 sekitar pukul 00.00 waktu setempat. Sebelum melakukan pendakian, Asmujiono sempat merasakan nyeri di punggung dan masalah pada tabung oksigen miliknya.
Peringatan
Asmujiono beberapa kali diperingatkan oleh pelatih dan sherpa untuk turun karena kondisi yang tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan. Namun, tekadnya bulat untuk mengibarkan Merah Putih di puncak Everest.
Saat itu, Asmujiono sempat berpikir jika ia turun dan tidak mampu mencapai puncak, hanya kegagalan yang ia terima. "Kalau meninggal, itu risiko melaksanakan tugas. Semboyan Kopassus, lebih baik pulang nama, daripada gagal tugas," ujar Asmujiono, dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (18/8/2023). Ia bahkan sempat terpisah dengan Misirin dan Iwan Setiawan. Misirin awalnya berada di depan Asmujiono, namun kesulitan melanjutkan pendakian akibat kondisi yang berat. Sementara Lettu Iwan Setiawan terjatuh dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.Capai Puncak
Asmujiono mengerahkan kemampuan terakhir untuk mencapai puncak. Ia sempat jatuh dan merasa kesakitan di kakinya. Asmujiono seperti hilang semangat pada saat terjatuh pada detik-detik akhir pendakian itu. Namun, pelatih dan sherpa di belakangnya, berteriak "Asmujiono, summit!" (puncak). Asmujiono berhasil mencapai Puncak Everest pada 26 April 1997, pukul 15.45 waktu Nepal.