Walau ada pawang hujan, tetap berpegang pada BMKG
Data BMKG menjadi pegangan perusahaan mengantisipasi agar pekerjaan konstruksi tidak sia-sia gara-gara hujan.
Masyarakat Indonesia masih percaya keampuhan dan kemampuan pawang menghalau hujan deras. Jasa mereka biasa dipakai mulai dari acara hajatan, event atau acara konser musik, bahkan hingga 'pengamanan' proyek infrastruktur baik jalan, jembatan dan galian. Beberapa perusahaan konstruksi seolah 'malu-malu' mengakui mengandalkan jasa pawang hujan.
Kepercayaan ini masih terjaga di tengah modernitas. Namun tetap ada yang berfikir logis dan mengesampingkan kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Seperti diceritakan Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi.
-
Siapa yang Pramono Anung puji terkait pembangunan jalur sepeda di Jakarta? Pramono menyanjung jalur sepeda yang dibangun pada era kepimpinan Anies Baswedan. Namun, kata dia, masih perlu disempurnakan karena belum sepenuhnya dirasakan pengguna sepeda. Terlebih, juga tak sedikit pemotor yang menggunakan jalur sepeda. "Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi," ucap dia.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengomentari proyek Giant Sea Wall Prabowo? Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi santai keinginan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk menggenjot proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di kawasan Pantai Utara atau Pantura Jawa.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Kenapa Ganjar Pranowo mendukung proyek Giant Sea Wall Prabowo? Di satu sisi, Ganjar mengatakan, pembangunan tanggul raksasa itu penting menjaga ketahanan dari air laut.
Meskipun beberapa perusahaan konstruksi menggunakan jasa pawang hujan, Wijaya Karya justru tak tertarik mengambil strategi itu. Perusahaan pelat merah ini memilih menggunakan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Berbekal data perkiraan cuaca dari BMKG, kontraktor bisa menentukan perencanaan pengerjaan proyek.
"Kalau kami menggunakan data BMKG, kami terus monitoring. Memang kalau hujan mengurangi waktu kita untuk mengerjakan proyek," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (17/2).
"Data BMKG memang sangat menunjang titik mana yang hujan, dan kami tidak memakai jasa pawang hujan," tambahnya.
Data BMKG menjadi pegangan perusahaan mengantisipasi agar pekerjaan konstruksi tidak sia-sia lantaran diguyur hujan deras. Dia tidak menampik, hujan membuat waktu pengerjaan proyek molor dari jadwal. "Kalau hujan memang tidak terlalu banyak kendala signifikan. Semua bisa teratasi," ungkapnya.
Wijaya Karya ikut mengerjakan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Proyek ini ditargetkan rampung 2018. "Proyek MRT sudah on track tidak ada kendala. Sudah sekitar 50 persen. Pembebasan lahan juga sudah beres," ungkapnya.
(mdk/noe)