Wantimpres: Tantangan calon pendidik kelola medsos wujudkan perdamaian
Agum mencontohkan, maraknya informasi hoaks di media sosial yang isinya ujaran kebencian terhadap pihak tertentu berpotensi menciptakan intoleransi
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar menilai dunia pendidikan merupakan wadah strategis untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian melalui pengenalan narasi-narasi Islam yang sejuk kepada para calon pendidik.
Pandangan ini dikemukakan Agum saat menjadi keynote speaker diskusi bertema IQRA’: Islam, Ilmu dan Perdamaian yang merupakan inisiasi Pokja Toleransı bersama Alıansı Kebhınekaan, dan Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (MATAN) UNJ di gedung FISIP UNJ, Jakarta.
-
Siapa yang Gus Anom ingin lindungi dari sorotan media? Dalam pesan suara tersebut, Gus Anom memohon agar para wartawan menghentikan upaya mereka untuk mencari kesalahan Yadi Sembako. "Untuk urusan media, wartawan yang mau wawancara Yadi Sembako, sekali lagi saya tekankan, saya Gus Anom, saya yang bertanggung jawab. Jadi kalau mau wawancara mau apa, jangan diganggu Yadi Sembako."
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kapan Awkarin dan Alden sering menunjukkan kemesraan di media sosial? Disebut Putus Oleh Netizen, 8 Foto Awkarin dan Jonathan Alden Saat Liburan Bareng Lagi Awkarin dan Alden sebelumnya sering menunjukkan keakraban mereka di media sosial pribadi masing-masing. Oleh karena itu, tidak mengherankan banyak yang curiga ketika tidak melihat lagi kebersamaan mereka.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa saja yang dipamerkan Ustaz Solmed di media sosial? Ustaz Solmed menjadi perbincangan di media sosial karena kerap memamerkan gaya hidup mewahnya, memicu respons netizen.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
Agum mencontohkan, maraknya informasi hoaks di media sosial yang isinya ujaran kebencian terhadap pihak tertentu berpotensi menciptakan intoleransi. Menurut Agum, media sosial yang seharusnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan, justru sebaliknya, dipakai sebagai alat propaganda politik demi menjatuhkan individu atau kelompok lain.
"Sekali lagi, ini tantangan calon pendidik bagaimana mengelola media sosial untuk mewujudkan kebaikan dan perdamaian demi menjaga toleransi antar kelompok masyarakat," kata Agum dalam keterangan tertulis, Minggu (1/4).
Agum mengatakan, narasi perdamaian berasal dari prinsip Islam yang mengandung nilai-nilai perdamaian. Banyak kosakata dalam Al-Quran yang menyinggung tentang perdamaian, misalnya pemilihan kata kebaikan, perdamaian, dan keamanan. Selain itu, di dalam tradisi Islam klasik, yakni sejarah nabi, sahabat, dan para tabi’in yang dijadikan teladan dalam berperilaku damai.
"Sebagai calon pendidik, kalian harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian yang ada dalam Al Qur’an, serta mampu menauladani Nabi Muhammad SAW sebagai juru damai di bumi," ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pendidikan Agama Islam UNJ Andy Hadiyanto mengatakan, pendidik menjadi agen penting untuk mulai membangun sikap damai dan toleran para siswa dalam menerima perbedaan yang ada. Oleh sebab itu, penting untuk membangun karakter pendidik yang toleran.
"Di sinilah keutamaan ilmu dan pentingnya pendidikan dalam membangun masyarakat yang damai dan berkemajuan bagi calon pendidik sebagai agen toleransi yang menyebarkan nilai-nilai keislaman di lingkungan sekolah," katanya.
(mdk/rzk)