Wapres JK minta ICMI jadi super fraksi di bidang politik
Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) harus menjadi katalisator di dunia politik, ekonomi maupun teknologi. Sehingga diharapkan bisa mencairkan segala kebekuan dalam pelbagai masalah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) harus menjadi katalisator di dunia politik, ekonomi maupun teknologi. Sehingga diharapkan bisa mencairkan segala kebekuan dalam pelbagai masalah.
Hal ini disampaikannya saat buka puasa bersama Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/6).
"Katakanlah di bidang politik, walaupun kita jarang-jarang bicara politik di ICMI tapi bisa menjadi super fraksi, di sini bermacam-macam partai ada di sini," kata Wapres JK. "Jadi kalau ada deadlock seperti UU Pemilu, kita bisa kumpul-kumpul, ada Golkar, ada Demokrat dan yang lain-lain," sambungnya.
Wapres JK mengingatkan, ICMI harus tetap menjaga falsafah kecendikiawanan. Falsafah kecendikiawanan dimaksud adalah menjadi katalisator di berbagai bidang.
"Kita harus amalkan, seperti dikatakan tadi, kalau di mana-mana di dunia ini berubah karena ilmu maka marilah juga kita memperbaiki dunia ini karena ilmu," ujarnya.
Ketua Dewan Penasehat Pusat ICMI, ini menuturkan, dulu perusahaan menjadi terkenal karena kekuatan sumber daya alam yakni energi. Sementara sekarang perusahaan besar karena data. Perubahan ini terjadi karena kemampuan manusia dalam mengolah data.
"Jadi semua itu karena kemampuan otak, bukan lagi kemampuan hasil bumi, bukan kemampuan kekayaan alam lagi tetapi dari otak semuanya itu. Oleh karena itu saya selalu mengharapkan bahwa ICMI akan selalu menjadi pelopor dan membuktikannya, seperti tadi dikatakan bagaimana kekurangan kita," pungkasnya.