Mengenal Sri Wahyuni Satu-Satunya Pemimpin Perempuan DPRD Jatim, Ibu Tiga Anak yang Terjun ke Politik dengan Tujuan Mulia
Anak petani ini memiliki mimpi besar terkait pemenuhan hak-hak kesehatan masyarakat.
Rapat paripurna pengambilan sumpah/janji pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029 digelar di Ruang Paripurna Gedung DPRD Jatim pada Kamis (24/10/2024) mulai pukul 09.00 WIB. Rapat paripurna ini disiarkan secara langsung melalui YouTube DPRD Provinsi Jawa Timur.
Mengutip Instagram @dprdjatim, kelima pimpinan yang dilantik hari ini yakni Musyafak selaku Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono sebagai Wakil Ketua I, Hidayat sebagai Wakil Ketua II, Blegur Prijanggono selaku Wakil Ketua III, dan Sri Wahyuni selaku Wakil Ketua IV.
Format pimpinan wakil rakyat Jawa Timur didominasi oleh laki-laki. Sementara Sri Wahyuni sebagai satu-satunya srikandi yang menduduki posisi pucuk pimpinan.
Sosok Sri Wahyuni
Sri Wahyuni merupakan anak dari keluarga petani sederhana di Bojonegoro yang lahir pada 15 Agustus 1979. Meski berasal dari keluarga sederhana, Wahyuni memiliki mimpi besar. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi jurusan keperawatan.
Lulus kuliah, ia bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit (RS) Aisyiyah Bojonegoro. Ia mengabdi di rumah sakit swasta ternama ini selama 22 tahun.
Meski sibuk bekerja, Sri Wahyuni tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai istri dan ibu. Ia selalu berupaya memiliki waktu khusus untuk suami dan ketiga anaknya.
"Proud to be your son, great mom," ungkap Dhiva Prama Akbarian, anak Sri Wahyuni, melalui akun Instagramnya @dhivap_
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Sri Wahyuni mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur daerah pemilihan 12 yang meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Ia diusung oleh Partai Demokrat.
Terjun ke Dunia Politik
Puluhan tahun menjadi tenaga kesehatan membuat Sri Wahyuni akhirnya tergerak terjun ke dunia politik dengan tujuan memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.
Mengutip situs kominfo.jatimprov.go.id, ia bertekad memperjuangkan hak-hak kesehatan masyarakat, bidang yang sangat dekat di hatinya.
Sri Wahyuni ingin memastikan sistem rujukan berjalan lebih efisien, tidak ada lagi antrean panjang pasien di rumah sakit, dan memberikan perhatian lebih pada pelayanan kesehatan di daerah terpencil.
“Selama bertahun-tahun saya melihat langsung tantangan di sektor kesehatan, dari antrean panjang di rumah sakit hingga masalah sistem rujukan. Ini yang mendorong saya untuk terjun ke politik, membawa perubahan nyata," ungkap Yuni, sapaan akrabnya.
Kini, setelah terpilih menjadi anggota bahkan Wakil Ketua IV DPRD Jawa Timur, Yuni punya kekuatan lebih besar untuk memperjuangkan cita-citanya mewujudkan terpenuhinya hak-hak kesehatan masyarakat.
"Ini amanah besar, dan saya siap berjuang," tegasnya, dikutip dari situs resmi Kominfo Provinsi Jawa Timur.