Wapres JK Minta Jangan Ragukan Kontraktor dan Arsitek Indonesia
Wapres JK Minta Jangan Ragukan Kontraktor dan Arsitek Indonesia. Tidak hanya bandara yang dibangun oleh para kontraktor, serta insinyur dalam negeri. Proyek LRT juga kata JK akan diusahakan dengan perusahaan-perusahaan nasional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan orang Indonesia. Sebab setelah tahun 2005 bandara di Indonesia dibangun oleh para insinyur dalam negeri.
"Tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan manusia Indonesia. Harus kontraktor Indonesia, arsiteknya juga harus arsitek Indonesia," kata JK dalam pembukaan Munas Gapensi Yang Ke XIV di Jakarta Convention Center, Kamis (14/03).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
"Maka mulailah bandara-bandara yang oleh kita sendiri, dan tanpa penyelesaian. Tidak sesulit apa yang dibayangkan, semua itu karena dorongan dan aturan jelas dalam membuat hal tersebut," lanjut JK.
Tidak hanya bandara yang dibangun oleh para kontraktor, serta insinyur dalam negeri. Proyek LRT juga kata JK akan diusahakan dengan perusahaan-perusahaan nasional.
"Tetapi semua itu nanti pada waktunya. Nanti menteri PU tentu memberikan batasan batasan tapi waktu kita semuanya tentu menjadi bagian dari pada upaya upaya untuk fokus seperti saat ini," kata JK.
(mdk/eko)