Wapres Ma'ruf: Ada Kelompok Kecil yang Terpengaruh Paham Radikalisme
Ma'ruf tidak memungkiri terdapat beberapa oknum yang terpapar paham radikalisme dan mencoba untuk memberikan pengaruh. Tetapi, pemerintah berusaha menangkal hal tersebut melalui pendekatan yang humanis.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, pemerintah terus mengupayakan Islam moderat bagi semua kalangan sebagai langkah strategis untuk mendorong narasi kerukunan. Khususnya bagi kaum muda.
"Kita terus menggaungkan Islam moderat itu atau Islam wasathiyah itu, yang sekarang semua sedang mengembangkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin," katanya di Jakarta, Kamis (25/2).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Siapa yang menurut Ma'ruf Amin perlu diawasi untuk mencegah radikalisme? “Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, kementerian, kemudian juga BUMN, semua diawasi agar tidak ada upaya radikalisasi," lanjutnya.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
Dia menambahkan, pemerintah juga berupaya untuk terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Khususnya menjaga harmonisasi di dalam kerukunan antar umat beragama.
Maka dari, itu pemerintah telah membuat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya mengawal keberlangsungan kehidupan masyarakat di tengah keberagaman.
"Sehingga setiap kemungkinan terjadinya konflik agama, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota sudah bisa dicegah, diantisipasi sedini mungkin oleh forum ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf berpendapat, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan kerukunan dalam keberagaman. Hal itu ditunjukkan dengan keberadaan suku Baduy di Banten dan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Budha di Magelang, Jawa Tengah. Mereka hidup berdampingan dengan damai bersama mayoritas masyarakat muslim di sekitarnya.
"Di dalam tatanan kehidupan masyarakat kita melihat masyarakat itu juga sudah menjalankan upaya kerukunan. Ini perilaku masyarakat sendiri. Nah, ini terjaga dengan baik dan mereka tidak terganggu. Ini yang kita miliki selama ini," jelasnya.
Namun, Ma'ruf tidak memungkiri terdapat beberapa oknum yang terpapar paham radikalisme dan mencoba untuk memberikan pengaruh. Tetapi, pemerintah berusaha menangkal hal tersebut melalui pendekatan yang humanis.
"Tidak bisa dipungkiri ada kelompok-kelompok kecil yang terpengaruh oleh paham radikalisme yang dari luar yang mencoba mempengaruhi di sini. Itulah yang kemudian kita tangkal itu, dengan cara kita mengembangkan kontra radikalisme untuk mencegah dan juga deradikalisasi," ujar petinggi MUI ini.
Ma'ruf meyakini Indonesia merupakan negara dengan tingkat toleransi paling tinggi dibandingkan negara lain. Pasalnya, ada nilai Pancasila sebagai landasan yang kuat untuk berkehidupan, berbangsa, dan bernegara.
"Kekayaan kita, pranata kita, perilaku masyarakat, landasan kenegaraan yang kuat ini modal dasar yang kita miliki dalam kehidupan kita," pungkasnya.
Baca juga:
Wapres Ma'ruf Minta Khutbah Jumat Bantu Sosialisasi Vaksinasi Covid-19
Wapres Ma'ruf Sebut Vaksinasi Mandiri Alternatif untuk Mempercepat Target
Ma'ruf Amin Minta Bank Syariah Indonesia Ikut Kembangkan Dana Wakaf
Wapres: Saya Lihat yang Antivaksin Kayaknya Makin Hari Makin Kecil
Wapres Ma'ruf Tegaskan Target Pemerintah 1 Juta Vaksinasi Covid-19 per Hari