Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran
Ganjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.
Menurut Ganjar pemberian bansos harus tepat sasaran
Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran
- Wapres Maruf Amin Minta BPJS Jamsostek Lindungi Petani, Marbot hingga PKL
- Wapres Ma'ruf Amin Imbau Pendukung Capres-Cawapres Terima Apa Pun Putusan MK
- Wapres Ma'ruf Sebut Gugatan MK Terhadap Hasil KPU Sesuai Aturan
- Dukung Wapres Ma'ruf Amin, Ganjar Setuju Menteri hingga Wali Kota Maju Pilpres 2024 Harus Mundur
Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin soal pemberian bantuan sosial atau bansos yang dilakukan secara terus-menerus sama saja dengan melestarikan kemiskinan.
Menurut Ganjar, bansos sejauh ini masih diperlukan masyarakat Indonesia, disamping pentingnya pemberdayaan produktivitas.
“Kenapa kemudian kita perlu KTP Sakti, karena itu presisi data. Kalau kita presisi datanya, maka sebenarnya, yang berhak menerima itu betul-betul yang masuk dalam kemiskinan, kalau perlu yang ekstrim. Sehingga kemudian betul-betul tepat sasaran,”
tutur Ganjar di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/1).
“Kita tidak perlu melebih-lebihkan, karena yang betul-betul ekstrim, butuh bantuan seketika, maka BLT itu penting. Tapi yang lain kan musti empowering,” sambungnya.
Salah satunya, dengan upaya peningkatan dan pemerataan pendidikan. Sebab itu, selama kampanye menyampaikan visi misi, Ganjar turut mengutarakan program satu keluarga miskis satu sarjana.
“Kalau kemudian itu bisa dilakukan, maka ya kita tidak akan memberikan ikan. Kita akan betul-betul kasih kail diantara keluarga yang ada,” jelas dia.
“Selebihnya, benar yang disampaikan oleh Pak Wapres. Kita musti memberdayakan, dan itu pemerintah bisa mengintervensi dari pintu yang lain. Ya minimal yang desil 1, desil 2 itu menjadi perhatian dengan sifafnya konsumtif. Tapi yang lain bisa dengan yang sifatnya produktif dan pemberdayaan,” Ganjar menandaskan.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai jumlah penerima bantuan sosial (bansos) dan pemberian bansos kepada masyarakat miskin seharusnya semakin sedikit, bukan malah terus bertambah.
Sebab, menurut Ma'ruf Amin, pemberian bantuan sosial secara terus-menerus sama saja dengan melestarikan kemiskinan.
"Kalau bansos terus kan namanya melestarikan kemiskinan. Jadi bagaimana supaya lama-lama bansos ini semakin sedikit, sedikit, sedikit," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Ke depan, Ma'ruf berharap, anggaran pemerintah pada 2024 tidak hanya difokuskan untuk bantuan sosial, melainkan untuk pemberdayaan masyarakat guna menghilangkan kemiskinan.
"Tambah lagi anggarannya. Sosial juga tidak hanya untuk anggaran bantuan sosial, tapi pemberdayaan untuk menghilangkan kemiskinan," kata Ma'ruf Amin.
Wapres Ma'ruf Amin menyinggung pentingnya meningkatkan pengusaha agar tidak hanya pada tingkat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Untuk itu, kata Ma'ruf Amin, pemerintah akan mendorong pemberdayaan UMKM agar menjadi pengusaha menengah dan besar.
"Pengusaha UMKM itu jangan stunting terus. Jadi kena stunting terus kan. Jadi itu supaya tidak kena stunting dinaikkan," ujar Ma'ruf Amin.
Pemerintah masih menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat pada tahun ini. Bansos diberikan dalam bentuk uang maupun barang.
Salah satu bansos yang masih dibagi di tahun ini adalah bantuan pangan. Bantuan berupa beras diberikan kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang masing-masing menerima sebanyak 10 kilogram setiap bulan.