Warga Bogor heboh dapat SMS berisi ancaman bom
Pesan singkat tersebut menyebutkan tiga lokasi di Kota Bogor telah terpasang bahan peledak.
Kepolisian Resor Bogor Kota mengambil langkah cepat menyelidiki pesan singkat (SMS) berisi teror yang diterima sebuah surat kabar di kota tersebut. Saat ini, polisi telah menggelar proses penyelidikan sejak menerima laporan SMS teror tersebut.
"Kita melakukan penyelidikan, mempertajam informasi yang masuk, menginstruksikan seluruh jajaran untuk melakukan pengumpulan keterangan, saksi-saksi terkait adanya informasi teror tersebut," kata Wakil Kepala Polisi Resor Bogor, Kompol Santoso di Bogor, Selasa (23/12), seperti dilansir Antara.
SMS tersebut diterima oleh media lokal melalui mimbar bebas, yakni wadah khusus bagi warga yang ingin menyampaikan aspirasinya seputar persoalan di wilayahnya melalui pesan singkat. SMS teror yang dikirim oleh nomor 083877190619 Senin kemarin, berisikan ancaman bom di tiga tempat di Bogor.
Menurut Santoso, penyelidikan sementara karena informasi teror tersebut dikirim melalui telepon seluler, pihaknya tengah mengecek asal pengiriman dan lokasinya. "Yang pasti kita tidak boleh meremehkan informasi apapun yang sifatnya ada ancaman apalagi teror seperti ini. Kita tetap berpikir itu ancaman, dan perlu tindak lanjut secara profesional," katanya.
Selain melakukan penyelidikan, lanjutnya, jajaran Kepolisian Resor Bogor Kota meningkatkan pengamanan dengan penambahan personel baik dari kepolisian maupun instansi terkait. Pihak kepolisian juga melakukan penjagaan di pusat-pusat keramaian termasuk di tiga lokasi yang disebutkan dalam SMS ancaman teror bom tersebut.
"Ada penempatan personel khusus, termasuk di tiga lokasi yang dimaksud, dan lokasi lainnya yang menjadi pusat keramaian," kata Kompol Santoso.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang ditemui di tempat terpisah membenarkan adanya informasi sms teror bom tersebut. Bima mengatakan, ancaman tersebut sangat membahayakan dan perlu diwaspadai dengan kehati-hatian yang lebih ditingkatkan.
"Ini ancaman serius, dilihat dari bunyi SMS-nya, harus dilakukan verifikasi kebenarannya. Kita sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian, harus waspada terutama di pusat-pusat keramaian," kata Bima.