Warga duga Jembatan Gendong ambruk karena pondasi buruk
"Seharusnya kan minimal besi 20 ukurannya tapi ini ukuran 10. Bikinnya renggang, gak rapat dan dibikinnya manual."
Robohnya jembatan Kali Gendong di Jalan Lagoa Terusan, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, diduga akibat buruknya pondasi konstruksi yang tidak sesuai dengan rencana pembuatan bangunan alias bestek.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 03 RW 04, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Ucu Nasruddin (46) mengatakan, sebelum dibuat jembatan, dirinya dan warga maupun ketua Rukun Warga (RW) tidak mendapatkan pemberitahuan mengenai perbaikan jembatan tersebut.
"Dibikinnya sih 2 minggu yang lalu, dikerjain selama 2 malam. Sebelumnya memang jembatan ini jaraknya sangat pendek dengan air dan saat selesai dibangun udah kelihatan jeblok tengah tapi mobil ini gak tahu. Saat pembuatan sendiri gak ada komunikasinya dengan kami, makanya pas truk itu lewat pagi-pagi ambruk dah tuh," ujar Ucu di lokasi, Selasa (4/11).
Menurut Ucu, seharusnya saat pembangunan jembatan tersebut kekuatan besi harus berukuran diameter 20 milimeter. Namun hal tersebut tidak dilakukan.
"Seharusnya kan minimal besi 20 ukurannya tapi ini ukuran 10. Bikinnya renggang, gak rapat dan dibikinnya manual aja gak pakai mesin molennya gak ada," geramnya.
Sementara itu, Kapolsek Koja, Kompol Simangunsong menuturkan, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan terkait robohnya jembatan tersebut.
"Sementara kita tetap lakukan penyelidikan. Kalau melihat memang dari angka waktu, belum waktunya lah dilewati. Nanti kita koordinasi dengan pihak dinas terkait atas peristiwa ini," tandasnya.