Warga ramai-ramai cabut surat persetujuan pelepasan nyamuk UGM
Pencabutan dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani warga.
Sebanyak 180 lebih warga dari semua RT di Karangtengah, Nogotirto, Gamping, Sleman ramai-ramai mencabut surat persetujuan pelepasan nyamuk UGM. Pencabutan dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani warga secara antusias setelah sadar hanya dijadikan kelinci percobaan.
Berkas pernyataan pencabutan tersebut sudah diserahkan langsung pada peneliti utama EDP, dr Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D pada saat sosialisasi ulang di Balai Desa Nogotirto Minggu malam (26/1) dengan disaksikan dari seluruh warga yang hadir dan pejabat Kecamatan Gamping termasuk dari unsur kepolisian Polsek Gamping.
"Dalam surat tersebut, selain menyatakan mencabut surat persetujuan kami tentang pelepasan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia pada lingkungan warga di Karangtengah yang akan dilakukan oleh tim peneliti Eliminate Dengue Project/EDP Yogyakarta yang merupakan kerjasama Fakultas Kedokteran UGM dengan Yayasan Tahija dan Universitas Monash Australia, juga menyatakan menolak pelepasan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia pada lingkungan warga di Karangtengah," demikian kata salah satu warga Ahmad Ma'ruf dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (27/1).
Dengan pencabutan persetujuan ini, menurut Ahmad mulai kemarin surat persetujuan pelepasan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia yang telah kami tandatangani beberapa waktu yang lalu, dinyatakan batal dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun oleh pihak EDP Yogyakarta dan atau pihak manapun juga. Karena selama ini selalu dipublikasi bahwa mayoritas warga menyetujui, padahal mereka asal tanda tangan karena hampir semua tidak paham apa isi surat dan konsekuensi dari persetujuan tersebut.
"Pada saat sosialisasi ulang yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran UGM tersebut, suasana terasa tegang karena mayoritas warga yang hadir sudah bersikap apatis. Bahkan untuk mengantisipasi kegaduhan didatangkan keamanan dari Polsek Gamping," imbuhnya.
Sukarman, sebagai wakil warga dalam acara sosialisasi tersebut membacakan surat kesepakatan warga hasil rembug kampung yang secara bulat warga Karangtengah menolak pelepasan nyamuk UGM. Para warga tepuk tangan setelah surat pernyataan tersebut dibacakan.
Di tengah acara dialog, para warga melakukan aksi walk-out, sehingga acara dipercepat. Pada saat dialog, Pak Muji sebagai tokoh warga menyampaikan bahwa penolakan tersebut dikarenakan tidak ada jaminan kenyamanan dan keamanan yang diberikan dari EDP UGM terkait pelepasan nyamuk yang per 25m dilepas 50 ekor nyamuk aides aidepsti dalam waktu 20 minggu.
Sementara, warga lain, Samsudin Purnomo, dalam forum sosialisasi yang dipandu oleh carik Desa Nogotirto tersebut menyatakan warga dari aspek ekonomi dan hukum pada posisi dirugikan.
"Penelitian ini hanya menguntungkan tim peneliti, sedang warga tidak mendapatkan apapun. Bahkan, tidak ada kontrak tertulis tentang jaminan atas risiko dari pelepasan nyamuk UGM tersebut," imbuhnya.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Di mana UGM berdiri? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
-
Mengapa Vu Minh Anh memilih UGM? “UGM menjadi universitas yang direkomendasikan karena dianggap sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang membuka program beasiswa,” ujar Vu Minh dikutip dari Ugm.ac.id.